CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penurunan suku bunga BI untuk menjaga geliat konsumsi domestik


Kamis, 24 Oktober 2019 / 19:53 WIB
Penurunan suku bunga BI untuk menjaga geliat konsumsi domestik
ILUSTRASI. Konsumen membludak saat pembukaan Lulu Hypermarket & Department Store di QBIG BSD City, Tangerang, Rabu (6/9/2017).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan suku bunga  BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5%. 

Kebijakan ini ditempuh BI sebagai kelanjutan upaya pre-emptive untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. 

Baca Juga: BI yakin pertumbuhan ekonomi membaik di kuartal IV 2019, ini alasannya

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, penurunan suku bunga acuan oleh BI memang masih dibutuhkan dalam rangka memastikan geliat konsumsi domestik terjaga.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun hanya bertumpu pada konsumsi dan belum dapat mengandalkan investasi apalagi ekspor. 

“Kalau tidak ada respons lagi dari kebijakan moneter, (pertumbuhan) malah bisa lebih buruk karena sampai saat ini kebijakan fiskal belum benar-benar ekspansif di tengah penerimaan pajak yang lebih berat tahu ini,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (24/10). 

Baca Juga: Penyaluran kredit melambat, BI catat pembiayaan dari pasar modal bergeliat

Kendati demikian, Josua memandang pemerintah mesti lebih serius memastikan kebijakan fiskal yang ekspansif dan bersifat  counter-cyclical benar-benar terealisasi dan efektif. Pasalnya, daya ungkit pelonggaran moneter terhadap pertumbuhan ekonomi semakin kecil. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×