kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

BI yakin pertumbuhan ekonomi membaik di kuartal IV 2019, ini alasannya


Kamis, 24 Oktober 2019 / 18:28 WIB
BI yakin pertumbuhan ekonomi membaik di kuartal IV 2019, ini alasannya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo didampingi para Deputi Gubernur BI hadir pada jumpa pers pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (24/10). RDG BI pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo R


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati Bank Indonesia (BI) agresif melonggarkan kebijakan moneter, geliat perekonomian belum terlihat secara signifikan. 

Hal ini terlihat dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang justru melambat pada Agustus lalu, yaitu 8,59% year-on-year (yoy), dari sebelumnya 9,58% yoy pada Juli 2019.

Baca Juga: BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 stagnan 5,05%

Padahal, BI getol memangkas suku bunga acuan sejak Juli lalu. Teranyar, BI kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) sehingga suku bunga BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) berada pada level 5%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penurunan pertumbuhan kredit perbankan dipengaruhi oleh masih lambatnya transmisi kebijakan penurunan suku bunga acuan terhadap suku bunga kredit.

“Suku bunga deposito baru turun sebesar 26 bps sepanjang Juli-September 2019. Suku bunga kredit turun lebih kecil lagi, yaitu hanya 8 bps. Ruang penurunan masih banyak dengan sekarang BI sudah turunkan 100 bps,” tutur Perry, Kamis (24/10).

Meski begitu, Perry menilai, lambatnya penyaluran kredit juga dipengaruhi faktor permintaan yang belum kuat. Sepanjang tahun ini, dunia usaha cenderung menahan ekspansi dan investasi lantaran tingginya ketidakpastian dari eksternal maupun di dalam negeri.

Baca Juga: Agresif pangkas suku bunga, BI akui transmisi kebijakan masih lambat

Di kuartal IV-2019, Perry optimistis geliat ekonomi akan jauh lebih baik sehingga penyaluran maupun permintaan kredit bisa meningkat.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×