kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penulis 'Anas Tumbal Cikeas' diperiksa Bareskrim


Kamis, 03 April 2014 / 22:40 WIB
Penulis 'Anas Tumbal Cikeas' diperiksa Bareskrim
ILUSTRASI. Microsoft Indonesia dan Pos Indonesia Realisasikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia Melalui Inisiatif SATU Karya


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Markas Besar Polri memeriksa salah seorang loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ma'mun Murod Al Barbasy, Kamis (3/4). Ma'mun diperiksa di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta Selatan, sejak pukul 10.00 hingga 14.45 WIB.

Selama 4 jam pemeriksaan, penulis buku 'Anas Urbaningrum, Tumbal Politik Cikeas' itu dimintai keterangan sebagai saksi atas laporan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana terkait dugaan tindak pidana penghinaan dan atau fitnah.

Ma'mun diberondong beberapa pertanyaan. Antara lain, apakah pernyataan terkait kedatangan Bambang Widjayanto dan Denny Indrayana ke Cikeas direncanakan?

"Saya jawab itu sebagai hal yang spontan dan didorong oleh akumulasi panjang atas fitnah-fitnah yang kerap dialamatkan ke PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia)," tutur Ma'mun, Kamis (3/4) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Ma'mun, selama ini, PPI berulang kali dihajar fitnah, baik oleh pihak Cikeas maupun sejumlah elit Partai Demokrat. "Namun, kami tidak mengambil tindakan hukum apapun. Sebab, kami menganggap hal yang wajar sebagai konsekuensi dalam berpolitik," ujar Ma'mun.

Ma'mun pun sempat ditanyakan alasannya tidak memohon maaf kepada Denny. "Saya sudah minta maaf. Tapi, Denny menganggap maaf saya penuh ancaman. Padahal, nggak ada secuil pun niat untuk mengancam. Permohonan maaf saya sangat proporsional," katanya.

Saat pemeriksaan, penyidik pun sempat memberikan kesempatan kepada Ma'mun untuk meminta maaf kepada Denny. Tapi, Ma'mun menolak. (Rendy Sadikin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×