Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan mandatori perluasan biodiesel 20% menampilkan sejumlah risiko, keuntungan dan potensi dari penggunaan bahan nabati ini dalam mesin industri. Salah satu potensinya, adalah untuk keperluan alat utama sistem senjata (alutsista).
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyampaikan kini pemerintah juga tengah mengkaji penggunaan biodiesel untuk sektor persenjataan.
"Alutsista untuk TNI dan polri, untuk angkutan, tapi panser tank dan senjata butuh kajian lagi 6 bulan sebelum diterapkan," kata dia, Rabu (26/9).
Walau demikian ia tak merinci lebih lanjut soal pengembangan saat ini maupun potensinya kedepan.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) M.P. Tumanggor menyatakan sedang terjadi kajian oleh PT Pindad dalam menggunakan B50 dalam kendaraan taktis mereka. Namun pengujian tersebut membutuhkan waktu sebelum ada realisasinya. "Mereka minta waktu dua bulan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News