kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kemhan dorong ekspor alutsista made in Indonesia


Kamis, 09 Agustus 2018 / 12:21 WIB
Kemhan dorong ekspor alutsista made in Indonesia
ILUSTRASI. Suasana Pameran Pinhantanas


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka menyehatkan neraca dagang, Kementrian Pertahanan (Kemhan) akan tingkatkan ekspor Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) ke negara-negara di Afrika dan Eropa. 

"Kita sekarang sudah bekerja sama dengan BUMN dalam rangka mendorong ekspor alutsista di negara kita," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Totok Sugiharto, Kamis (9/8).

Selain itu, Alutsista lain yang potensial untuk dipasarkan ke luar negeri adalah tank hasil kerjasama dengan BUMN di Banyuwangi. Ada pula kapal yang dilengkapi dengan cannon atau meriam. Indonesia juga mampu membuat tank, yang digunakan oleh Afrika, dan negara-negara di daerah eropa.

Dengan kekampuan produksi alutsista, ketergantungan terhadap impor dapat berkurang. "Kalau impor kitaa sudah ada ketentuan nya, kita tahu bersama impor senjata harus lebih canggih, karena ada beberapa senjata yang belum bisa di produksi di Indonesia untuk kebutuhan TNI AL,TNI AD,dan TNI AU," kata Totok.

Bulan Agustus ini, Kemhan sudah meneken kontrak untuk impor 10 pesawat Sukhoi yang rencananya tahun 2019 akan dikirim ke Indonesia. "Sudah teken kontrak untuk impor 10 unit Sukhoi dengan full combat," terang Totok.

Bila kontrak tersebut sudah efektif, maka dua unit pesawat Sukhoi akan tiba dibulan Agustus ini. Dirinya juga mengungkapkan tidak ada kendala yang terjadi dalam proses impor tersebut, hanya saja perlu dirundingkan dengan pihak Kementrian dan Lembaga terkait.

"Tidak ada kendala, hanya harus di diskusikan dengan KL. Terkait ini tidak ada kaitan dengan Amerika,kita juga beli pesawat hercules, C-130 25 unit, kemudian kapal selam tinggal satu lagi yang kita beli dari Korea mudah-mudahan dalam tahun ini selesai," ujar Totok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×