kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Penerimaan Pajak Tahun Ini Diperkirakan Bisa Lampaui Target


Rabu, 27 September 2023 / 12:24 WIB
Penerimaan Pajak Tahun Ini Diperkirakan Bisa Lampaui Target
ILUSTRASI. Hingga akhir Agustus 2023, penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.418,5 triliun atau sekitar 70% dari target pada tahun ini.


Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir Agustus 2023, penerimaan perpajakan mencapai Rp 1.418,5 triliun atau sekitar 70% dari target pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono optimistis penerimaan pajak tahun ini akan terlampaui.

Menurut perhitungan Prianto, penerimaan pajak hingga akhir tahun nanti akan mencapai Rp 2.127,75 triliun. Artinya, jumlah tersebut setara dengan 105,27% dari target pemerintah yang sebesar Rp 2.021,20 triliun.

Meskipun akan tercapai, Prianto mengingatkan, masih ada tantangan yang harus pemerintah hadapi untuk mencapi realisasi outlook target penerimaan pajak hingga akhir tahun nanti, yakni gejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas.

“Tantangan pemerintah masih ada pada kondisi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity),” kata Prianto kepada Kontan.co.id, Rabu (27/9).

Baca Juga: Kemenkeu Sebut Tiktok Belum Kena Pajak E-Commerce

Prianto menjelaskan, gejolak dari geopolitik dapat mempengaruhi gejolak ekonomi global. Dari gejolak tersebut, timbul ketidakpastian perekonomian.

Sementara itu, tantangan seperti kompleksitas dan ambiguitas akan berkaitan dengan peraturan yang terus berubah karena disrupsi yang terjadi.

“Banyak kepentingan harus dimasukkan ke dalam tata kelola sehingga meningkatkan peraturan yang kompleks dan multitafsir,” imbuh Prianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×