Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerimaan pajak nampaknya semakin jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 1.577, 56 triliun. Meski begitu, sektor perdagangan dan keuangan digadang-gadang sebagai vitamin penerimaan pajak ditengah lesunya berbagai sektor.
Direktur Potensi, Kepatuhan, Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yon Arsal menyampaikan realisasi total penerimaan pajak sampai dengan September 2019 dipastikan di atas realisasi akhir September 2018. Artinya penerimaan pajak di atas Rp 900,86 triliun sepanjang Januari-September 2019.
Yon mengatakan sampai dengan akhir tahun penerimaan pajak diramal akan tersokong dari sektor perdagangan serta sektor jasa keuangan dan asuransi. Terutama dari penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan dari kedua sektor yang menyumbang kontribusi terbanyak setelah sektor pengolahan tersebut.
Baca Juga: Realisasi penerimaan bea dan cukai capai Rp 158,7 triliun per Oktober 2019
Meski demikian, Yon mengaku penerimaan sektor perdagangan dan sektor jasa keuangan dan asuransi bakal tumbuh melambat pada akhir tahun 2019 dibanding pencapaian tahun lalu.
Data Kemenkeu menunjukkan penerimaan sektor perdagangan sampai akhir September 2019 sebesar Rp 176,24 triliun. Angka tersebut hanya tumbuh 2,8% year on year (yoy), merosot tajam dari pertumbuhan periode sama tahun lalu yakni 25,8%.
Sementara itu, dari sektor jasa keuangan dan asuransi sampai akhir September 2019 mencatat penerimaan sebesar Rp 120,68 triliun, tumbuh 4,9% secara tahunan. Namun masih lebih renda ketimbang akhir September 2018 yang mampu tumbuh 9,5%.
Baca Juga: Realisasi pembiayaan utang APBN 2019 mencapai Rp 317,7 triliun hingga September
“Dari sektoral memang harapannya dari perdagangan dan keuangan. Keduanya masih tumbuh meski melambat secara tahunan,” kata Yon di kompleks DPR/MPR RI, Senin (4/11).