kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Realisasi penerimaan bea dan cukai capai Rp 158,7 triliun per Oktober 2019


Senin, 04 November 2019 / 20:57 WIB
Realisasi penerimaan bea dan cukai capai Rp 158,7 triliun per Oktober 2019
ILUSTRASI. Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea dan Cukai saat meresmikan 3 laboratorium bea dan cukai di Semarang, 18 Desember 2017. Total realisasi penerimaan ini mencapai sekitar 76% dari target APBN 2019.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyebut, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp 158,7 triliun hingga akhir Oktober 2019. 

“Total realisasi sebesar Rp 158,7 triliun dari target Rp 208,8 triliun atau sekitar 76% dari target APBN 2019,” kata Heru saat ditemui di DPR, Senin (4/11). 

Heru merinci, penerimaan bea masuk tercatat sebesar Rp 30,3 triliun atau 77,9% dari target Rp 38,9 triliun. Sementara, penerimaan bea keluar mencapai Rp 2,89 triliun atau 65,4% dari target Rp 4,42 triliun. 

Baca Juga: Ini Strategi Pemerintah Kejar Kekurangan Target Cukai Rp 40 Triliun premium

Penerimaan cukai tercatat sebesar Rp 125,5 triliun per Oktober, atau 75,8% dari target dalam APBN yaitu Rp 165,5 triliun. Heru mengatakan, melambatnya penerimaan kepabeanan dan cukai terutama disebabkan oleh realisasi bea masuk dan bea keluar yang menurun. 

“Terutama penerimaan bea keluar karena memang ada beberapa kondisi, misalnya turunnya ekspor perusahaan pertambangan seperti Freeport dan Newmount,” tandas Heru. 

Baca Juga: Bea Cukai kembalikan 374 kontainer berisi limbah ke negara asal

Data per September lalu menunjukkan, bea keluar sektor pertambangan memang mengalami tekanan cukup dalam, yaitu tumbuh negatif 48,2%. 

Realisasi penerimaan bea keluar sektor pertambangan sampai September lalu hanya Rp 1,83 triliun. Padahal sektor pertambangan menyumbang 78,4% dari penerimaan bea keluar secara keseluruhan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×