CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.740   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.394   -26,13   -0,31%
  • KOMPAS100 1.160   -4,36   -0,37%
  • LQ45 844   -4,11   -0,48%
  • ISSI 293   -0,88   -0,30%
  • IDX30 439   -2,72   -0,62%
  • IDXHIDIV20 510   -4,14   -0,80%
  • IDX80 130   -0,56   -0,43%
  • IDXV30 135   -0,44   -0,33%
  • IDXQ30 141   -1,31   -0,92%

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tembus Rp 249,3 Triliun hingga Oktober 2025


Jumat, 21 November 2025 / 13:36 WIB
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Tembus Rp 249,3 Triliun hingga Oktober 2025
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Kemenkeu melaporkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai hingga Oktober 2025 mencapai Rp 249,3 triliun.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai hingga Oktober 2025 mencapai Rp 249,3 triliun. Angka ini sudah setara 82,7% dari target APBN 2025 dan menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, secara tahunan (year on year/yoy) realisasi penerimaan tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau tumbuh sekitar 5,7% yoy sampai Oktober 2025.

Baca Juga: BPKH Bidik Investasi Proyek King Salman Gate Makkah

Dari total penerimaan, penerimaan cukai menyumbang Rp 184,2 triliun atau 75,4% dari target tahun ini.  Sementara Bea Keluar mencapai Rp 24 triliun, melesat 69,2% yoy.

Peningkatan Bea Keluar terutama terdorong oleh naiknya harga Crude Palm Oil (CPO), peningkatan volume ekspor sawit, serta kebijakan ekspor konsentrat tembaga yang berlaku sejak Maret hingga September 2025.

“Harga CPO berfluktuasi, tapi ada kenaikan. Volume ekspor sawit juga meningkat, ditambah kebijakan ekspor konsentrat tembaga,” jelas Suahasil pada Kamis, (20/11). 

Berbeda dengan Bea Keluar, penerimaan Bea Masuk justru mengalami kontraksi 4,9% yoy. Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya impor komoditas pangan dan meningkatnya pemanfaatan Free Trade Agreement (FTA) yang membuat tarif Bea Masuk lebih rendah.

Baca Juga: Danantara dan BGN Kerja Sama Percepat Pembangunan Dapur Gizi MBG

Selanjutnya: UNTR Tuntaskan Akuisisi Doup pada Desember 2025 dan Incar Tambang Emas di Australia

Menarik Dibaca: IHSG Sesi I Jumat Turun 0,24%, TPIA Pertahankan Posisi Saham Keempat Terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×