kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 24,11 Triliun pada Januari 2023


Rabu, 22 Februari 2023 / 15:07 WIB
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 24,11 Triliun pada Januari 2023
ILUSTRASI. Realisasi penerimaan kepabenan dan cukai hingga akhir Januari 2023 mencapai Rp 24,11 triliun. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Januari 2023 mencapai Rp 24,11 triliun. Realisasi tersebut mencapai 8% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Hanya saja, penerimaan kali ini turun 3,4% YoY jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun lalu.

Penerimaan kepabeanan dan cukai yang sedikit melambat ini diakibatkan oleh penerimaan bea keluar (BK) yang menurun. Namun demikian, penerimaan bea masuk (BM) dan cukai masih menunjukkan kinerja positif.

Baca Juga: Masyarakat Rajin Belanja dari Luar Negeri, Bea Cukai Ingatkan Ketentuan Ini

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penerimaan bea masuk tercatat Rp 4,09 triliun atau tumbuh 22,56% YoY. Peningkatan penerimaan bea masuk ini disebabkan oleh pelemahan kurs Rupiah dibandingkan bulan Januari tahun lalu dan penerimaan dari Surat Penetapan Pabean senilai Rp 237,43 miliar.

"Tadi Bea Masuk karena impor barang-barang yang dibutuhkan terutama untuk industri manufaktur," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (22/2).

Dilihat dari besaran nilainya, penerimaan bea masuk terbesar berasal dari kendaraan roda empat, gas alam, suku cadang, mesin tambang dan konstruksi, serta beras.

Hanya saja, penerimaan bea keluar tercatat mengalami penurunan 68,13% YoY. Ini disebabkan oleh turunnya volume ekspor komoditas mineral dan harga CPO.

Baca Juga: Dirjen Bea Cukai: Sumbangan Tembaga ke Penermiaan Bea Keluar Terus Naik

Sementara itu, Menkeu bilang, untuk penerimaan cukai justru mengalami pertumbuhan 4,9% YoY. Ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif, efek limpahan pelunasan hasil tembakau (HT) produksi November 2022, dan juga efektivitas pengawasan.

"Ini karena kebijakan kenaikan cukai dan juga ada limpahan pelunasan dari cukai tahun 2022. Jadi pertumbuhannya mungkin harus kita perhatikan secara detail," kata Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×