kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penerapan kurikulum 2013 terbatas dan bertahap


Senin, 20 Mei 2013 / 23:04 WIB
Penerapan kurikulum 2013 terbatas dan bertahap
ILUSTRASI. Pengetatan Protokol Kesehatan. KONTAN/Baihaki/6/12/2021


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Penerapan kurikulum pendidikan baru 2013 akan dilaksanakan secara terbatas dan bertahap. Menurut Menteri Pendidikan dan Keduayaan M. Nuh, hanya sekolah yang memiliki kriteria khusus saja yang akan mendapatkan program kurikulum 2013 pada tahun ini.

Dalam paparannya dihadapan komisi X DPR, malam ini (20/5), Nuh mengungkapkan, kurikulum baru akan diprioritaskan untuk sekolah yang dulu masuk kategori RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) dan berakreditasi A. Sekola juga harus memenuhi syarat keterjangkauan distribusi buku.

"Kita belum bisa melaksanakan tender buku jauh sebelum hari H. Dari situlah kita ambil cara terdekat yang distribusi cepat," kata Nuh. Ia mencontohkan untuk daerah Aceh sekolah yang akan menerima program kurikulum 2013 hanya sekolah yang berlokasi 5-6 jam dari ibukota provinsi.

Menurut Nuh jika distribusi buku dilakukan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan waktu selama 1-2 hari itu justru akan menimbulkan persoalan baru. Terakhir sekolah-sekolah tersebut harus memenuhi syarat basis provinsi bukan lagi wilayah kabupaten. "Jadi cakupan tersebut turun dari rencana semula 102.453 sekolah menjadi 6.325 sekolah," tegasnya.

Adapun rincian 6.325 sekolah yang akan menjalani program kurikulum 2013 adalah 2.598 SD, 1.436 SMP, 1.270 SMA dan 1.021 SMK. Tak hanya mengalami pengurangan jumlah sekolah, kurikulum 2013 juga mengalami penyusutan anggaran dari yang semula pada 9 April 2013 direncanakan sebesar Rp 2,49 triliun menjadi hanya Rp 829,42 miliar.

Nuh mengklaim besaran anggaran tersebut telah disusun berdasarkan saran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "BPKP telah mengevaluasi sasaran dan kegiatan terkait anggaran implementasi kurikulum 2013 dengan kesimpulan kegiatan implementasi kurikulum 2013 dapat dilaksanakan," pungkasnya. (Putri Werdiningsih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×