kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski kacau, Nuh ngotot pertahankan UN


Kamis, 25 April 2013 / 15:44 WIB
Meski kacau, Nuh ngotot pertahankan UN
ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Meski pelaksanaannya kacau balau dan eksistensinya dihujat banyak orang, pemerintah tetap bertekad mempertahankan ujian nasional (UN). UN juga akan tetap ada dalam kurikulum baru yang akan keluar Juli nanti.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menegaskan, pemerintah tidak akan menghapus UN di kurikulum baru tersebut.  "Usulan menolak UN sudah ada sejak zaman dulu, tapi kan tidak serta merta usul itu dijalankan, harus dievaluasi dan sekarang pun sudah hasil evaluasi. Jadi UN tetap dijalankan," ujar Nuh, Kamis (25/4).

Nuh justru bilang, usulan penghapusan UN tidak berdasar. Justru dengan adanya UN kemampuan siswa dapat diukur dan kemudian diberikan evaluasi. Masalahnya, siswa yang sudah menempuh pendidikan selama tiga tahun, nasibnya hanya ditentukan dalam waktu dua jam saja saat mengerjakan soal UN.

Menjawab hal itu, Nuh mengatakan UN itu semacam syarat terakhir untuk bisa dinyatakan lulus. Sama halnya dengan permainan bola, meskipun sudah berlatih jauh-jauh hari, tapi jika mereka kalah di final, mereka tetap disebut kalah. Justru dengan adanya UN, harusnya siswa menjadikannya sebagai peluang membuktikan kemampuan diri.

UN hanyalah salah satu aspek yang menjadi penentu kelulusan siswa dari sisi kognitif. Karena itu, UN tetap diberlakukan dan tidak ada penghapusan UN.

Pemberlakuan kurikulum 2013 juga, kata Nuh merupakan bagian dari evaluasi terus menerus yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di tanah air. Ia juga menegaskan pemberlakuan kurikulum baru tidak membebani orang tua untuk membeli buku baru. Sebab, semua buku dibagikan secara gratis kepada siswa.

Selain itu, salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum baru ini adalah semua sekolah wajib memberlakukan kegiatan pramuka dalam kurikulum ekstrakurikulernya. Kegiatan pramuka ini, lanjut Nuh, merupakan suatu yang sudah mendunia. Di dalam kegiatan ini, para siswa diajarkan untuk hidup dan bekerja dalam tim. Bisa juga meningkatkan rasa cinta pada lingkungan, pertemanan dan meningkatkan rasa solidaritas. Termasuk juga rasa cinta tanah air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×