kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penduduk miskin meningkat, ekonom: Pemerintah harus sigap salurkan bantuan


Rabu, 15 Juli 2020 / 21:19 WIB
Penduduk miskin meningkat, ekonom: Pemerintah harus sigap salurkan bantuan
ILUSTRASI. Ilustrasi kemiskinan. Seorang warga membaca koran di bawah saluran air yang berada di atas aliran sungai Ciliwung di kawasan Tanah Abang


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 rupanya menyebabkan angka kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk (rasio gini) Indonesia meningkat pada Maret 2020.

Ekonom Center on Reform of Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, peningkatan kemiskinan dan rasio gini juga tak lepas dari pembatasan aktivitas yang ditetapkan oleh pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. 

"Ini kemudian bermuara kepada peningkatan pengangguran dan hilangnya pendapatan masyarakat sehingga jatuh ke kelompok miskin," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (15/7). 

Baca Juga: Pertambahan penduduk miskin Jakarta yang tertinggi di Indonesia per Maret

Dengan perkembangan terkini, Yusuf khawatir kalau jumlah penduduk miskin akan semakin meningkat di akhir tahun 2020 ini kalau Covid-19 ini tak kunjung usai. Untuk itu, Yusuf meminta agar pemerintah fokus dalam menyalurkan bantuan sekaligus menekan angka penularan pandemi ini. 

Menurutnya, pemerintah bisa fokus pada program penanggulangan kemiskinan yang terangkum dalam program Jaring Pengaman Sosial. Dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tepat sasaran.

"Penyaluran bansos merupakan salah satu kunci untuk menekan angka kemiskinan. Ini membantu masyarakat kelas bawah juga yang kehilangan pendapatan, untuk menyambung hidup," tambah Yusuf. 

Sambil menyelam minum air, usaha yang dilakukan oleh pemerintah tersebut juga dipandang tak hanya mampu menahan lonjakan angka kemiskinan dan rasio gini, tetapi juga sekaligus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Untuk itu, Yusuf mengimbau agar pemerintah lebih cepat dalam menggelontorkan bantuan dan juga tepat sasaran dengan salah satu caranya, meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait data penduduk yang membutuhkan bansos. 

Baca Juga: Data Kemiskinan dan Kemiskinan Data

Sebagai tambahan informasi, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2020 sebesar 26,42 juta orang alias 9,78% dari total penduduk Indonesia. Jumlah tersebut naik 1,63 juta orang atau 0,56% dari jumlah penduduk miskin September 2019 dan naik 1,28 juta orang atau 0,37% terhadap Maret 2019. 

Sementara itu, rasio gini pada Maret 2020 tercatat sebesar 0,381 atau naik tipis dari September 2019 yang sebesar 0,380. Peningkatan ini mematahkan pola penurunan rasio gini pada periode Maret 2015 - September 2019, sekaligus membantah adanya perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia di awal tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×