Reporter: Handoyo | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Polemik anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kian memanas. Kini anggaran di sektor pendidikan menjadi sorotan, sebab sektor ini diduga menjadi sasaran empuk penyelewengan.
Setelah mencuatnya anggaran yang tidak jelas untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS) dan alat fitnes, Centre for Budget Analysis (CBA) kini menemukan adanya anggaran yang menjurus ke tindakan korupsi, yakni dana untuk rehabilitasi sekolah.
Menurut data CMA, pada APBD tahun 2015 anggaran yang dialokasikan untuk rehabilitasi sekolah mencapai Rp 908,8 miliar. Jumlah ini meningkat signifikan bila dibandingkan dengan anggaran rehabilitasu di tahun 2011 yang sebesar Rp 565,7 miliar.
"Kita mencurigai, setiap tahun ada untuk perbaikan sekolah, tapi tetap saja kelihatan kumuh," ujar Uchok Sky Khadafi, Direktur CBA, Rabu (4/3).
Pada tahun ini, alokasi anggaran untuk sektor pendidikan di DKI meroket. Uchok menjelaskan, bila pada awalnya total pagu yang dianggarkan Rp 3,1 triliun, maka setelah dilakukan pembahasan dengan DPRD total pagunya menggelembung menjadi Rp 8,1 triliun.
Uchok pun menilai, sektor pendidikan menjadi ladang empuk tindakan korupsi. CBA juga melihat adanya potensi penyelewengan dana APBD di sektor lain. Namun sayangnya, Uchok belum mau berkomentar banyak soal ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News