Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
Indonesia sebagai Ketua Koalisi Menteri Keuangan Dunia untuk Atasi Perubahan Iklim akan mendorong negara maju untuk bersama-sama memobilisasi pembiayan, mengalihkan pengetahuan dan teknologi kepada negara berkembang sebagai salah satu agenda dalam mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga: Menkeu berharap kongres IEA menjadi ajang diskusi perkembangan ekonomi
Isu perubahan iklim yang dibahas dalam kegiatan IEA serta forum Koalisi Menteri Keuangan Dunia, juga akan dibahas dalam salah satu agenda di G20. Saat ini Indonesia sudah tergabung dalam Troika G20 untuk menyambut posisi Presidensi (tuan rumah) pada kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di tahun 2022 mendatang.
Tema presidensi G20 Indonesia akan mengasumsikan bahwa tahun 2022 adalah tahun kritis untuk mengamankan pemulihan ekonomi global menuju pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusi. Presidensi G20 Indonesia akan menekankan peran G20 dalam memastikan bahwa semua ekonomi dapat pulih bersama dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih kuat.
Hal ini diterjemahkan ke dalam tiga pilar strategis sebagai landasan untuk menyusun Agenda G20 tahun 2022, yaitu (i) Mempromosikan Produktivitas, (ii) Meningkatkan Ketahanan dan Stabilitas, dan (iii) Memastikan Pertumbuhan yang Berkelanjutan dan Inklusif.
Indonesia berkomitmen untuk terlibat aktif dalam kerja sama G20 dengan mitra internasional terkait dalam mengatasi pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News