kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemilu Satu Putaran Dinilai Lebih Baik Bagi Kondisi Ekonomi Indonesia


Senin, 26 Februari 2024 / 13:30 WIB
Pemilu Satu Putaran Dinilai Lebih Baik Bagi Kondisi Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Ekonom Indonesia, Aviliani mengatakan Pemilu yang berlangsung satu putaran akan berdampak lebih baik. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung satu putaran akan berdampak lebih baik pada keadaan ekonomi negara ini, khususnya di sektor investasi. 

“Kalau satu putaran (pemilu) investasi akan lebih cepat, dan kita lihat nilai tukar sudah mulai menguat. IHSG cenderung menguat, itu indikasi persepsi masyarakat dan investor sudah jauh lebih baik, jadi bagus,” ungkapnya kepada Kontan beberapa waktu lalu. 

Menurutnya persepsi dalam sebuah keputusan berinvestasi sangatlah penting. Karena persepsi juga akan mempengaruhi kepercayaan dari seorang investor. 

Baca Juga: Anggaran 2025 Sesuaikan Masa Transisi Pemerintahan

“Ibaratnya orang kalau punya uang dan dia percaya maka dia akan konsumsi, kalau gak percaya uangnya akan disimpan,” tambahnya.

Ia menambahkan, investor memiliki optimisme untuk menaruh uang mereka di Indonesia apalagi setelah melihat pemilu yang terjadi di Indonesia cenderung kondusif tanpa terjadi hal-hal yang negatif.

“Mereka sudah menghadapi pemilu dan kita tidak terjadi hal-hal negatif, mereka masih punya optimisme, apalagi kalau dilihat parpol-parpol sudah ada pendekatan-pendekatan ini satu hal yang positif,” tambahnya. 

Selain Pemilu, masa Pilkada menjadi satu hal yang juga bisa berdampak pada jalannya roda ekonomi di Indonesia.

“Jelang pilkada, konsumsi juga pasti naik. Pilkada tahun ini ada sekitar 200-an calon Gubernur maupun Walikota. Dan kapasitas kelas menengah kita juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Aviliani juga menyebut di tahun 2024 peningkatan ekonomi negara mungkin tidak akan jauh dibanding tahun lalu. Namun tidak memungkiri bahwa kenaikan bisa terjadi jika didukung oleh kebijakan pemerintah yang baik dan khususnya mendukung pengusaha-pengusaha dalam negeri. 

Baca Juga: LSI: Mayoritas Publik Percaya Hasil Real Count yang Diumumkan KPU

“Belum lebih baik tapi cenderung sama, jadi 5% aja bisa tumbuh. Tapi jika pemerintah bisa buat policy yang lebih baik, kita bisa tumbuh 6-7%,” ungkapnya. 

Khusus industri ritel dirinya menyebut keadaan industri ritel saat ini sudah membaik, sama seperti saat sebelum Covid-19. 

“Saya rasa di industri ritel bisa tumbuh baik, food and beverage atau mamin (makanan-minuman) juga bisa bisa tumbuh 2 digit, fashion juga jauh lebih baik. Secara umum dilihat industri domestik jauh lebih baik,” katanya.

“Malah kalau melihat industri-industri kreatif, sekarang banyak designer domestik jauh lebih baik jika dibandingkan designer dari luar. Jadi ini adalah salah satu kekuatan untuk meningkatkan industri domestik kita sendiri,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×