Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilihan umum (pemilu) satu putaran dinilai lebih baik dan bisa memberikan kepastian bagi investor di pasar saham Indonesia. Sebagaimana diketahui, investor cenderung wait and see dalam merealisasikan investasinya.
Kepala Riset DBS Group Maynard Arif mengungkapkan, jika pemilu berlangsung satu putaran maka kepastian hukum dan kebijakan investasi di Indonesia akan tergambar jika kepemimpinan presiden selanjutnya terpilih dengan waktu yang cepat.
“Kalau bisa satu putaran sebenarnya oke dampaknya secara perekonomian. Investor paling tidak setelah Februari ini sudah tau siapa pemimpinnya dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan,” tutur Arif dalam agenda media briefing, Rabu (7/2).
Baca Juga: Presiden Tetapkan Hari Pemilu 14 Februari 2024 Sebagai Hari Libur Nasional
Namun, jika pemilu berlangsung dua putaran maka keraguan investor akan berlangsung lama, setidaknya hingga pertengahan tahun.
Ia menyebut, secara keseluruhan investor juga sudah cukup familiar dengan kandidat Capres dan Cawapres, dan juga netral. “Sehingga kalau kita melihat kalau pemilunya damai-damai saja, dampaknya paling nggak netral,” tambahnya.
Meski begitu, Arif menambahkan jika pemilu berlangsung hanya satu putaran saja, maka akan mengurangi konsumsi secara tidak langsung. Sebab biasanya konsumsi akan meningkat karena adanya hajatan besar atau pesta demokrasi.
Biasanya jika pemilu berlangsung dua putaran, maka kandidat yang lolos ke putaran kedua akan kembali melakukan kampanye untuk meyakinkan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News