kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dinilai Lebih Memberi Kepastian Bagi Investor, Pemilu Satu Putaran Disebut Lebih Baik


Sabtu, 10 Februari 2024 / 18:10 WIB
Dinilai Lebih Memberi Kepastian Bagi Investor, Pemilu Satu Putaran Disebut Lebih Baik
ILUSTRASI. Bank DBS Pemilu Satu Putaran Lebih Baik Karena Beri Kepastian Investor Lebih Cepat. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemilihan umum (pemilu) satu putaran dinilai lebih baik dan bisa memberikan kepastian bagi investor di pasar saham Indonesia. Sebagaimana diketahui, investor cenderung wait and see dalam merealisasikan investasinya.

Kepala Riset DBS Group Maynard Arif mengungkapkan, jika pemilu berlangsung satu putaran maka kepastian hukum dan kebijakan investasi di Indonesia akan tergambar jika kepemimpinan presiden selanjutnya terpilih dengan waktu yang cepat.

“Kalau bisa satu putaran sebenarnya oke dampaknya secara perekonomian. Investor paling tidak setelah Februari ini sudah tau siapa pemimpinnya dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan,” tutur Arif dalam agenda media briefing, Rabu (7/2).

Baca Juga: Presiden Tetapkan Hari Pemilu 14 Februari 2024 Sebagai Hari Libur Nasional

Namun, jika pemilu berlangsung dua putaran maka keraguan investor akan berlangsung lama, setidaknya hingga pertengahan tahun.

Ia menyebut, secara keseluruhan investor juga sudah cukup familiar dengan kandidat Capres dan Cawapres, dan juga netral. “Sehingga kalau kita melihat kalau pemilunya damai-damai saja, dampaknya paling nggak netral,” tambahnya.

Meski begitu, Arif menambahkan jika pemilu berlangsung hanya satu putaran saja, maka akan mengurangi konsumsi secara tidak langsung. Sebab biasanya konsumsi akan meningkat karena adanya hajatan besar atau pesta demokrasi.

Biasanya jika pemilu berlangsung dua putaran, maka kandidat yang lolos ke putaran kedua akan kembali melakukan kampanye untuk meyakinkan masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×