Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bakal mengucurkan dana sekitar Rp 238 triliun untuk mendukung program pemulihan ekonomi di paruh kedua tahun 2020. Uang tersebut berasal dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan akan diperluas ke dalam empat stimulus.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengapresiasi langkah tersebut. Apalagi, dalam salah satu stimulusnya terdapat bantuan sosial (bansos) dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca Juga: Pemerintah tambah bansos Rp 70,6 triliun pada semester II-2020, berikut peruntukannya
"Ini suatu konsep yang perlu diapresiasi. Kalau dari sisi nominal, cukup. Namun, perlu diperluas lagi karena kalau masih menyasar jumlah yang lebih kecil, maka tidak akan cukup untuk menahan kontraksi maupun resesi pada kuartal III-2020," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).
Selain itu, Bhima juga menekankan kalau pemerintah juga perlu menaikkan perhatian pada masyarakat kelompok menengah. Pasalnya, kelompok menengah ini yang menyumbang di kisaran 40% dalam struktur konsumsi.
Di masa sekarang, kelompok masyarakat kelas menengah ini masih cenderung menahan belanjanya karena mereka masih khawatir untuk pergi berbelanja karena penyebaran Covid-19. Selain itu, kelompok ini juga cenderung untuk menyimpan sebagai langkah antisipasi.
"Jadi, kalau pemerintah hanya membantu masyarakat bawah sebenarnya ini belum cukup untuk membantu meningkatkan konsumsi rumah tangga. Jadi, bukan hanya level bawah yang dibantu, tetapi juga kembalikan confidence masyarakat kelas menengah dan atas," kata Bhima.
Untuk itu, hal lain yang bisa dilakukan dan menjadi fokus utama pemerintah adalah dengan percepatan menangani lonjakan Covid-19.
Baca Juga: Ekonom CORE: Tambahan bansos tidak berpengaruh terhadap peningkatan daya beli
Sebagai tambahan informasi stimulus yang akan diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah pertama, menambah dan memperluas cakupan bantuan sosial (bansos) dengan anggaran Rp 70,6 triliun.
Di dalamnya, terbagi bentuk bansos seperti bansos produktif untuk 12 juta UMKM kelas mikro dan ultra mikro, bansos pemberian beras. Kemudian, ada juga bansos dalam bentuk BLT ke penerima kartu sembako dan bansos BLT kepada 13 juta pegawai dengan pagu anggaran senilai Rp 13 triliun.
Kedua, insentif listrik untuk industri, bisnis, dan sosial. Ketiga, menambah diskon penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) Pasal 25 dari 30% menjadi 50%. Dan keempat, pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang masih dalam tahap perumusan model stimulusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News