kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah tambah belanja negara menjadi Rp 2.720,1 triliun pada 2020


Senin, 18 Mei 2020 / 17:17 WIB
Pemerintah tambah belanja negara menjadi Rp 2.720,1 triliun pada 2020
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri Rapat Paripurna DPR yang mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1/2020 menjadi Undang-Undang, Selasa (12/5)


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan outlook terbaru anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2020.

Di dalam outlook tersebut, pendapatan negara tahun ini hanya akan mencapai Rp 1.691,6 triliun, lebih rendah Rp 69,3 triliun dari target Perpres 54 tahun 2020 yang sebesar Rp 1.760,9 triliun.

Baca Juga: Defisit APBN melebar jadi 6,27%, Sri Mulyani segera ajukan revisi Perpres 54/2020

Kemudian, belanja negara justru dipatok lebih tinggi Rp 106,3 triliun menjadi sebesar Rp 2.720,1 triliun, sebelumnya di dalam Perpres 54 tahun 2020 belanja negara ditetapkan sebesar Rp 2.613,8 triliun.

Belanja negara di dalam Perpres 54/2020 sebesar Rp 2.613,8 triliun dengan rincian belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.851,1 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 762,7 triliun.

Di dalam outlook terbaru, belanja negara meningkat menjadi Rp 2.720,1 triliun dengan rincian belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.959,4 triliun dan TKDD sebesar 760,7 triliun.

Baca Juga: Makan anggaran Rp 641,17 triliun, inilah alokasi dana program pemulihan ekonomi

"Untuk belanja negara akan ada tambahan Rp 106,3 triliun dari Perpres 54/2020. Ini sudah menampung berbagai hal, seperti tambahan subsidi untuk UMKM, diskon tarif listrik yang diperpanjang menjadi 6 bulan, bansos tunai yang diperpanjang hingga Desember, dan cadangan stimulus," ujar Sri di dalam telekonferensi, Senin (18/5).

Berdasarkan data paparan outlook APBN terbaru, tambahan belanja sebesar Rp 106,3 triliun ini telah termasuk penghematan lanjutan belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 50 triliun, serta penghematan belanja pegawai dari tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 sebesar Rp 12,4 triliun.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×