Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SAMARINDA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan anggaran sebesar Rp 55 miliar untuk program pengembangan inovasi berbasis daerah melalui pendidikan vokasi.
Anggaran tersebut bersumber dari dana abadi Pengembangan Layanan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk digunakan selama tiga tahun pelaksanaan program.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati menilai pendidikan vokasi menjadi salah satu instrumen penting dalam pengembangan ekonomi daerah. Sebab, menurut dia banyak daerah yang memiliki potensi ekonomi namun belum dikembangkan maksimal karena terhambat kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Sehingga kami harapkan pendidikan vokasi hadir di sana untuk segera dengan cepat menyiapkan SDM-nya membantu Pemda menumbuhkan ekonomi bagi masyarakat," terang Kiki ditemui di Kick Of Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Daerah di Samarinda, Selasa (26/9).
Baca Juga: Program Indonesia Pintar 2024, Pemerintah Alokasikan Rp 13,49 Triliun
Untuk tahap awal ini, program dilaksanakan di 27 Provinsi di Indonesia, salah satunya Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang baru saja diresmikan, Selasa (26/9) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Khusus untuk di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melibatkan 4 Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) yaitu Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba), Politeknik Negeri Nunukan (PNN) yang kemudian tergabung dalam konsorsium.
Konsorsium ini nantinya akan bertugas untuk membangun ekosistem kemitraannya antara sesama PTV, dunia usaha dan pemerintah daerah untuk mempercepat pelaksanaan program.
"Melalui ini, kami harapkan pendidikan vokasi di daerah sangat efektif mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," terang Kiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News