kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga Juni 2023, Kemenkeu Telah Transfer Rp 364 Triliun ke Daerah


Senin, 24 Juli 2023 / 11:04 WIB
Hingga Juni 2023, Kemenkeu Telah Transfer Rp 364 Triliun ke Daerah
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berbicara dalam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 di Gujarat, India. Hingga Juni 2023, Kemenkeu Telah Transfer ke Daerah Rp 364 Triliun.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat hingga Juni 2023 telah melakukan transfer uang ke daerah (TKD) sebesar Rp 364,1 triliun. Nilai tersebut mencapai 44,7% dari outlook TKD yang sebesar Rp 825,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hampir sepertiga dari total belanja negara disalurkan melalui TKD. Dia mengatakan, realisasi TKD hingga periode tersebut mengalami kontraksi sebesar 1% jika dibandingkan dengan realisasi pada periode sama tahun lalu.

“Penurunan ini terjadi bukan karena alokasinya. Namun karena beberapa dari daerah masih memerlukan untuk pemenuhan dan penyiapan syarat salur dari DAU (Dana Lokasi Umum). Selain itu dari sisi BOS sekolah yang masuk dalam DAK Fisik mengalami penurunan karena masih melakukan verifikasi dari sisa dana BOS anggaran tahun sebelumnya,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (24/7).

Baca Juga: Sri Mulyani: Indeks Infrastruktur Indonesia Masih Jauh Dibanding Negara Lain

Dia memerinci, realisasi DAU telah mencapai Rp 197,4 triliun, menurun 8,9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Lalu, realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp 51,4 triliun atau tumbuh 62,5% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Selanjutnya, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik telah mencapai Rp 5,1 triliun mengalami kontraksi 9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Sementara itu realisasi DAK nonfisik mencapai Rp 67,1 triliun juga mengalami kontraksi 4,6% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Lebih rendahnya penyaluran DAK ini dipengaruhi kinerja penyampaian syarat salur dari pemda dan rekomendasi dari Kementerian/Lembaga pengampu.

Realisasi dana otonomi khusus juga mengalami kontraksi 24,8% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Realisasinya mencapai Rp 5,7 triliun. Hibah ke daerah realisasinya mencapai Rp 6 miliar, dan insentif fiskal sudah mencapai Rp 2 triliun.

Baca Juga: Belanja Negara Tahun 2023 Diramal Melebihi Target, Ini Alasannya

Terakhir, realisasi dana desa telah mencapai Rp 34,7% atau tumbuh 1,5% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Penyaluran Dana Desa antara lain dipengaruhi oleh kepatuhan desa dalam memenuhi dan menyampaikan dokumen persyaratan penyaluran.

Selanjutnya penyaluran dana keistimewaan (Dais) mencapai Rp 1,1 triliun atau tumbuh 7,6% % jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×