kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Pusat bantu investigasi penyebab KLB Hepatitis A di Depok


Jumat, 11 November 2011 / 12:51 WIB
ILUSTRASI. Kalbe Farma Tbk (KLBF). KONTAN/Baihaki/2/5/2011


Reporter: Riendy Astria | Editor: Test Test

JAKARTA. Pemerintah pusat siap membantu melakukan investigasi terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Sawangan Depok, Jawa Barat. Kementerian Kesehatan akan menerjunkan tim untuk membantu Dinas Kesehatan Depok untuk menyelidiki penyebab terjadinya KLB tersebut.

Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, KLB ini sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu. Hepatitis A biasanya menyebar lewat perantara makanan dan minuman yang dikonsumsi seseorang. "Kami akan bantu mengungkap kasus yang terjadi pada siswa-siswa SMKN 2 Sawangan Depok ini, " kata Endang, Jumat (11/11).

Endang bilang proses investigasinya fokus pada kantin sekolah, bukan pada siswanya. Hal ini disebabkan infeksi virus Hepatitis A ditularkan dari makanan dan minuman, bukan orang.

Ia juga meminta para penderita Hepatitis A untuk tidak masuk sekolah terlebih dahulu agar tidak menulari masyarakat lainnya. Para penderita ini harus sembuh total setelah itu baru boleh bersekolah.

Sekedar mengingatkan Pemerintah Kota Depok telah menetapkan KLB Hepatitis A pada Rabu (9/11). Nah lantaran ditetapkan sebagai KLB, tentu saja pengobatan seluruh pasien hepatitis A ditanggung oleh pemerintah kota setempat.

Sebelumnya, Endang bilang kalau tingkat penularan infeksi virus hepatitis A sangat bergantung pada kebersihan sanitasi, kualitas air, dan kebersihan setiap orang. "Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis Jenis A dan penularannya sering terjadi karena tata cara mengonsumsi yang buruk," katanya kemarin usai acara Pengukuhan Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit di kantor Kemkes.

Saat ini, menurut Direktur Jenderal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PEPL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan kalau pencegahan dapat dilakukan dengan sterilisasi lokasi yakni kantin sekolah dengan menggunakan penyemprotan disinfektan.

"Jadi nantinya petugas kesehatan atau tim penyelidik akan melakukan penyisiran di sekitar lokasi," katanya.

Sampai saat ini, siswa yang menderita Hepatitis A masih mendapat pengawasan ketat dari petugas. Sudah 90 orang terjangkit virus hepatitis, 72 orang sedang dalam proses penyembuhan, 13 telah sembuh, dan 4 orang masih dirawat di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×