kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah pertimbangkan tarik pinjaman multilateral untuk atasi wabah virus corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 12:43 WIB
Pemerintah pertimbangkan tarik pinjaman multilateral untuk atasi wabah virus corona


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lembaga internasional beramai-ramai mengucurkan dana pinjaman untuk membantu negara-negara menghadapi wabah pandemik virus Corona (Covid-19). Pinjaman ini tersedia terutama bagi negara-negara miskin dan berkembang yang membutuhkan tambahan dana dalam menangani penyebaran Corona di wilayahnya masing-masing. 

Bank Dunia (World Bank) mengucurkan pinjaman cepat sebesar US$ 12 miliar yang ditujukan untuk membantu lebih dari 60 negara untuk mengatasi dampak Corona. 

Baca Juga: Kecuali di China, Apple akan menutup semua toko ritel selama dua minggu ke depan

Paket pinjaman cepat dari Bank Dunia disalurkan melalui beberapa lembaga seperti International Development Association (IDA), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan International Finance Corporation (IFC). 

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyediakan pinjaman darurat senilai US$ 50 miliar bagi negara berpendapatan rendah atau negara berkembang yang memerlukan bantuan penanganan Corona. Sebesar US$ 10 miliar di antaranya merupakan fasilitas pinjaman cepat tanpa bunga yang ditujukan untuk negara anggota termiskin. 

Ada pula Asian Development Bank (ADB) yang menyediakan bantuan dana bagi negara-negara anggotanya yang terdampak wabah virus Corona. Dalam laporannya pekan lalu, ADB menyatakan telah mengucurkan beberapa jenis pinjaman kepada beberapa negara, di antaranya hibah asistensi teknikal (technical assistance grant) sebesar US$ 2 juta kepada pemerintah China dan subwilayah Mekong

ADB juga memberikan pinjaman serupa sebesar US$ 2 juta untuk semua negara anggotanya. Serta pinjaman untuk sektor privat yaitu perusahaan distributor farmasi di Wuhan, China sebesar US$ 18,6 juta. Di luar itu, ADB masih memiliki beberapa proyek kesehatan di kawasan Asia yang nilainya mencapai US$ 469 juta yang dapat direlokasi jika diperlukan. 

Baca Juga: Kasus corona makin meningkat, Adhi Karya (ADHI) optimistis kinerja tak terganggu

Indonesia sendiri tak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan dana pinjaman tersebut. Seperti yang diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 96 kasus dengan lima di antaranya telah meninggal dunia. 

Pemerintah pun menggelontorkan berbagai stimulus, baik fiskal maupun nonfiskal, untuk mendorong kinerja perekonomian domestik di tengah tekanan ini. Lantas, defisit APBN 2020 diperkirakan melebar dari asumsi awalnya 1,76% menjadi 2,5% terhadap PDB. 

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, pemerintah Indonesia telah membuka komunikasi dengan beberapa lembaga multilateral terkait dengan tambahan pinjaman untuk Indonesia. “Seperti dengan ADB, (sudah komunikasi) mengenai beberapa skema alternatif,” tutur Luky kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3). 

Baca Juga: Tjahjo Kumolo: ASN dibolehkan bekerja dari rumah

Namun, Luky enggan menjabarkan seperti apa skema pinjaman yang direncanakan tersebut dan kapan pinjaman akan difinalisasi. Ia hanya menegaskan bahwa pemerintah terbuka pada skema-skema alternatif pembiayaan anggaran, termasuk melalui pinjaman luar negeri. “Itu merupakan alternatif yang terus kami eksplorasi,” sambung Luky singkat. 

Adapun sebelumnya, per akhir Januari 2020, pemerintah telah menarik enam pinjaman luar negeri, baik pinjaman multilateral dan bilateral. bernilai total US$ 834,32 juta. Pinjaman multilateral berasal dari Bank Dunia dan Islamic Development Bank, sedangkan pinjaman bilateral berasal dari pemerintah Prancis dan Jepang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×