kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah pertimbangkan tarik pinjaman multilateral untuk atasi wabah virus corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 12:43 WIB
Pemerintah pertimbangkan tarik pinjaman multilateral untuk atasi wabah virus corona


Reporter: Grace Olivia | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lembaga internasional beramai-ramai mengucurkan dana pinjaman untuk membantu negara-negara menghadapi wabah pandemik virus Corona (Covid-19). Pinjaman ini tersedia terutama bagi negara-negara miskin dan berkembang yang membutuhkan tambahan dana dalam menangani penyebaran Corona di wilayahnya masing-masing. 

Bank Dunia (World Bank) mengucurkan pinjaman cepat sebesar US$ 12 miliar yang ditujukan untuk membantu lebih dari 60 negara untuk mengatasi dampak Corona. 

Baca Juga: Kecuali di China, Apple akan menutup semua toko ritel selama dua minggu ke depan

Paket pinjaman cepat dari Bank Dunia disalurkan melalui beberapa lembaga seperti International Development Association (IDA), International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), dan International Finance Corporation (IFC). 

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyediakan pinjaman darurat senilai US$ 50 miliar bagi negara berpendapatan rendah atau negara berkembang yang memerlukan bantuan penanganan Corona. Sebesar US$ 10 miliar di antaranya merupakan fasilitas pinjaman cepat tanpa bunga yang ditujukan untuk negara anggota termiskin. 

Ada pula Asian Development Bank (ADB) yang menyediakan bantuan dana bagi negara-negara anggotanya yang terdampak wabah virus Corona. Dalam laporannya pekan lalu, ADB menyatakan telah mengucurkan beberapa jenis pinjaman kepada beberapa negara, di antaranya hibah asistensi teknikal (technical assistance grant) sebesar US$ 2 juta kepada pemerintah China dan subwilayah Mekong

ADB juga memberikan pinjaman serupa sebesar US$ 2 juta untuk semua negara anggotanya. Serta pinjaman untuk sektor privat yaitu perusahaan distributor farmasi di Wuhan, China sebesar US$ 18,6 juta. Di luar itu, ADB masih memiliki beberapa proyek kesehatan di kawasan Asia yang nilainya mencapai US$ 469 juta yang dapat direlokasi jika diperlukan. 

Baca Juga: Kasus corona makin meningkat, Adhi Karya (ADHI) optimistis kinerja tak terganggu




TERBARU

[X]
×