Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani menilai, pemberian insentif tersebut terasa tanggung. Menurutnya, lebih baik diberikan sepanjang tahun hingga akhir 2021.
Sebab, Ajib mengatakan herd immunity akan baru terbentuk setahun ke depan, hal ini akan memengaruhi outlook ekonomi dalam negeri. Sehingga, dunia usaha perlu dukungan lebih panjang.
Baca Juga: Sri Mulyani perpanjang diskon listrik untuk pelanggan 220 VA hingga 1.300 VA ke atas
Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 memang mengarah kepada tren positif dengan basis ekonomi yang rendah di tahun 2020. Artinya, kondisi perekonomian secara umum belum kembali normal.
Namun Ajib tak memungkiri, kebijakan ini akan membantu menekan biaya dan menambah ruang likuiditas buat para pengusaha. Insentif yang sudah bergulir sejak tahun lalu ini pun dirasa tidak berbelit secara prasyarat.
"Pola pembayaran dalam tagihan listrik, secara umum, bersifat pasca bayar. Jadi, pemanfaatan fasilitasnya relatif mudah implementasinya." kata Ajib kepada KONTAN, Selasa (13/4).
Selanjutnya: Begini skema subsidi yang diajukan pemerintah untuk tahun 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News