Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah akan kembali mengucurkan bantuan modal kepada pengusaha mikro dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Rencananya, pemerintah menggelontorkan kembali KUR pada 25 Mei 2015.
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, pada program KUR kali ini, setiap pengusaha mikro bisa mengajukan kredit usaha sebesar Rp 25 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 21% per tahun. "Rencana awalnya, setiap pelaku usaha mikro hanya diberi kredit Rp 15 juta. Setelah kami pelajari, akhirnya diputuskan Rp 25 juta tanpa agunan," ujar Puspayoga, Rabu (13/5).
Berbeda dari program KUR sebelumnya yang penyalurannya melibatkan tujuh bankĀ umum, kali ini pemerintah hanya menunjuk tiga bankĀ badan usaha milik negara (BUMN) yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Pemangkasan jumlah bank penyalur KUR ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas kredit yang diberikan.
Maklum, selama ini banyak kredit dari program KUR yang tidak lancar ataupun macet. Tapi pemerintah masih melibatkan bank pembangunan daerah (BPD) untuk menyalurkan KUR. Syaratnya, "BPD yang bisa menyalurkan KUR adalah BPD yang tingkat kredit bermasalah atau non performing loan-nya (NPL) relatif rendah," jelas Puspayoga.
Pemerintah juga akan menyalurkan KUR untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) mulai Juni 2015. "Dari plafon Rp 4,5 triliun yang kami minta, dikabulkan setengahnya saja dengan bunga 21% tanpa agunan," kata Nusron Wahid, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Puspayoga berharap pengusaha mikro bisa memanfaatkan KUR secara maksimal mulai akhir bulan ini. Sehingga, target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp 30 triliun bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News