kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah menjamin harga pangan stabil


Rabu, 04 September 2013 / 19:11 WIB
Pemerintah menjamin harga pangan stabil
ILUSTRASI. Beberapa Penyebab Anak Remaja Berperilaku Memberontak


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sejumlah harga Pangan dalam beberapa pekan sudah mengalami penurunan. Meski demikian, Pemerintah mengaku tetap mewaspadai naiknya barang-barang tersebut karena terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap Dollar AS.

Menteri Koordinator perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pihaknya telah melakukan pembahasan dampak atas melemahnya mata uang garuda ini. Sebab, bila tidak dilakukan langkah-langkah cepat bisa berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan pokok yang berasal dari impor.

Peristiwa ini sering disebut dengan dampak imported inflastion alias inflasi yang disebabkan kenaikan harga impor. Apalagi bila melihat banyak komoditas pangan yang berasal dari impor. "Ini harus diwaspadai, memang pelemahan rupiah menjadi faktor yang dibahas dalam rapat koordinasi hari ini," ujar Hatta, Rabu (4/9) di Gedung Menko Perekonomian Jakarta.

Meski begitu Hatta menjelaskan, pemerintah menjamin harga pangan dan memastikan ketersediaan pangan hingga akhir tahun akan terjaga. Misalnya saja untuk beras, pemerintah akan mengangarkan dana hingga Rp 2 triliun dari APBNP 2013 untuk menambah cadangan Persediaan Beras Pemerintah (CBP) hingga akhir tahun. Cadangan beras pemerintah itu diluar persediaan yang sudah ada di Badan Urusan Logistik (bulog).

Rencananya, dana Rp 2 triliun tersebut akan dipakai membeli beras sebanyak 600.000 ton, secara bertahap. "Selama ini kita hanya meningkatkan cadangan beras yang dikuasasi Bulog saja, sekarang cadangan beras pemerintah pun akan ditingkatkan," katanya.

Adapun saat ini stok beras yang dimiliki Bulog, mencapai 2,7 juta ton dan masih berpotensi bertambah karena ada tambahan gabah dari petan i sebanyak 300 ribu ton. Diperkirakan hingga akhir tahun stok beras di Bulog akan mencapai 3 juta ton. Nah, dengan ketersediaan suplai pangan ini, diharapkan inflasi hingga akhir tahun bisa dijaga dilevel yang sesuai dengan proyeksi pemerintah di level 9,2%.

Selain menjaga suplai beras, pemerintah juga mengatakan telah menjamin ketersediaan pangan lainnya hingga akhir tahun. Tujuannya agar harga kebutuhan pokok masyarakat akan tetap dijaga. Dengan begitu, kata Hatta, di Oktober diharapkan bisa terjadi deflasi. Sehingga inflasi Agustus lalu yang sudah berada di level 1,12% bisa ditekan lebih rendah lagi.

Hatta bilang, harga dari beberapa komoditas pangan juga sudah menunjukan penurunan, dibandingkan minggu ke empat bulan Agustus lalu hingga minggu pertama bulan September 2013. Misalnya saja bawang merah sudah turun 19,89%, cabe merah turun 5,46%, cabe rawit turun 9,25% dan bawang putih turun 1,89%.

Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin menambahkan, jika kestabilan harga bisa dijaga, maka inflasi hingga akhir tahun bisa di bawah proyeksi.  “Kenaikan harga kedelai juga harus segera diantisipasi, karena bisa saja menjadi faktor yang negatif bagi inflasi,” katanya.

Kepala Ekonom Universitas Gajah Mada Tony Prasetyantoko mengatakan faktor depresiasi rupiah akan menyebabkan imported inflation. Oleh karena itu menurutnya pemerintah harus menekan jumlah impor kebutuhan pokok yang tidak produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×