kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pemerintah menargetkan dapat memproduksi vaksin corona di akhir tahun ini


Kamis, 04 Juni 2020 / 16:40 WIB
Pemerintah menargetkan dapat memproduksi vaksin corona di akhir tahun ini
ILUSTRASI. vaksin corona. REUTERS/Bing Guan


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembuatan vaksin virus corona (Covid-19) secara mandiri. Saat ini Indonesia telah melakukan penelitian terkait vakisn Covid-19. Ditargetkan vaksin tersebut dapat mulai diproduksi pada akhir tahun 2020.

"Terkait vaksin, Indonesia harus mandiri. Target Indonesia bisa memproduksi akhir tahun ini," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai rapat terbatas, Kamis (4/6).

Baca Juga: Jokowi minta percepatan pembukaan sektor tambang, industri, dan perkebunan

Saat ini sebanyak 147 negara tengah berupaya membuat vaksin Covid-19 yang menjadi pandemi saat ini. Namun, nantinya vaksin tersebut akan digunakan terlebih dahulu bagi kepentingan negara pembuat. Sementara itu Indonesia memiliki 270 juta penduduk yang perlu mendapat vaksin. Hal itu dinilai tidak dapat dipenuhi dengan mengandalkan impor sepenuhnya.

"Tidak mungkin mengandalkan impor jadi harus siap melakukan riset vaksin untuk Indonesia sendiri," terang Muhadjir.

Selama belum adanya vaksin Covid-19, pemerintah mendorong kenormalan baru sebagai masa masyarakat produktif dan aman Covid-19. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo bilang kenormalan baru dapat dilakukan melihat dinamika yang ada.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (4/6): 28.818 positif, 8.892 sembuh, 1.721 meninggal

Setiap daerah memiliki kesiapan yang berbeda dalam kenormalan baru. Meski begitu, bagi daerah yang risiko penularan Covid-19 telah rendah dapat menerapkan kenormalan baru. "Daerah yang telah statusnya menjadi kuning, risikonya rendah silakan saja untuk melanjutkan menuju kepada normal baru atau new normal," jelas Doni.

Meski begitu mekanisme pembukaan kenormalan baru diserahkan kepada daerah. Doni menilai daerah lebih memahami kondisi kesiapannya sementara pemerintah pusat hanya memberikan bimbingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×