kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah masih fokuskan e-SBN untuk instrumen yang tidak diperdagangkan


Selasa, 24 Juli 2018 / 21:08 WIB
Pemerintah masih fokuskan e-SBN untuk instrumen yang tidak diperdagangkan
ILUSTRASI. Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana memperkuat pasar surat berharga negara (SBN) domestik dengan memperbesar porsi penerbitan SBN ritel. Di semester kedua tahun ini, pemerintah berencana menerbitkan tiga jenis SBN ritel, yaitu saving bond ritel (SBR), obligasi ritel (ORI), dan sukuk tabungan.

Namun, SBN ritel yang diterbitkan secara online (e-SBN) hanya SBR dan sukuk tabungan saja. Sementara ORI, sebagaimana biasanya, akan diterbitkan secara offline. Meski demikian, pemerintah belum mau memperinci besaran kupon dan targetnya.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting mengatakan, sistem e-SBN baru dikembangkan pemerintah pada tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya masih membatasi instrumen-instrumen apa saja yang bisa diterbitkan secara online.

"Kami masih batasi online hanya untuk instrumen ritel yang tidak diperdagangkan. Sementara offline, untuk instrumen yang diperdagangkan," kata Loto kepada Kontan.co.id, Selasa (24/7).

Kemkeu lanjut Loto, akan terus mengevaluasi sistem baru ini, termasuk untuk tahun depan. Jika hasil evaluasinya baik, ia tak menutup kemungkinan seluruh penerbitan SBN bisa dilakukan secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×