kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Pemerintah Masih Berupaya Dapatkan Kesepakatan Tarif Impor Nol Persen ke AS


Rabu, 29 Oktober 2025 / 22:18 WIB
Pemerintah Masih Berupaya Dapatkan Kesepakatan Tarif Impor Nol Persen ke AS
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta.


Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menurunkan tarif impor sejumlah produk menjadi nol persen. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proses pembahasan tengah berlangsung dan ditargetkan selesai pada akhir November 2025.

“Indonesia masih bernegosiasi. Setelah pertemuan APEC nanti, kita akan memulai kembali pembahasan. Beberapa negara seperti Malaysia, Kamboja, Korea Selatan, dan Jepang sudah menyelesaikan tahapnya. Kita juga menunggu China dalam waktu dekat,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Baca Juga: Tarif Impor Nol Persen, Citroën Siapkan Strategi Baru Sambut IEU–CEPA

Ia menjelaskan, sebagian besar substansi kesepakatan sudah dirampungkan, namun masih ada proses penyusunan legal drafting yang perlu disepakati kedua pihak. 

Airlangga menegaskan, Indonesia berupaya agar tarif impor ke AS bisa disamakan dengan negara tetangga seperti Malaysia, yang telah memperoleh tarif nol persen. “Target kita nol persen, sama seperti yang didapatkan Malaysia,” kata Airlangga.

Menurutnya, pembebasan bea masuk itu akan berlaku untuk sejumlah komoditas unggulan Indonesia yang tidak diproduksi di AS, seperti kelapa sawit, kakao, dan karet alam (rubber). 

Pemerintah juga mendorong agar komoditas lain yang menjadi bagian dari rantai pasok industri, termasuk sektor medis, bisa mendapatkan perlakuan serupa.

Baca Juga: Strategi Industri Baja: KRAS, ISSP, GGRP Hadapi Kenaikan Tarif Impor Baja ke AS

“Produk-produk seperti sawit, kakao, dan karet sudah kita usulkan agar seluruhnya diberikan tarif nol. Kita juga minta beberapa komoditas lain yang mendukung supply chain industri medis,” jelasnya.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah menetapkan kebijakan tarif impor 0 persen bagi sejumlah produk dari Thailand, Malaysia, dan Kamboja. Kebijakan ini diumumkan dalam KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur dan disahkan langsung oleh Presiden Donald Trump.

Langkah tersebut mencabut kebijakan lama berupa tarif balasan sebesar 19% terhadap tiga negara Asia Tenggara itu. 

Menurut laporan The Nation Thailand (27/10/2025), kebijakan baru ini menjadi bagian dari upaya Washington memperkuat kerja sama ekonomi dan memperluas diversifikasi perdagangan dengan kawasan Asia Tenggara.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/19420251/ri-segera-nego-tarif-impor-as-jadi-0-persen-khusus-kelapa-sawit-hingga-kakao.

Selanjutnya: BlackRock Perkuat Portofolio Kripto, Fokus pada Bitcoin dan Ethereum pada 2025

Menarik Dibaca: Cara Mengetahui Bank dari Nomor Rekening yang Aman untuk Cegah Salah Transfer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×