Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana akan mencabut program pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena kasus covid - 19 dalam negeri telah melandai.
Menanggapi hal ini, anggota komisi IX, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk tetap waspada mengingat ada lonjakan kasus covid - 19 seperti yang tengah terjadi di China.
Ia khawatir, hal serupa juga akan terjadi di Indonesia. Maka dari itu Saleh meminta agar pemerintah mempelajari betul kasus yang tengah terjadi di China saat ini sebelum melakukan pencabutan PPKM.
Baca Juga: Pencabutan PPKM Tunggu Hasil Kajian Kemenkes
"Dulu, Indonesia kan juga bebas Covid-19. Tetapi, itu ternyata tidak lama. Begitu sampai di Indonesia, perkembangannya dahsyat. Ada banyak yang terpapar dan korban jiwa," kata Saleh dalam keterangannya, Selasa (27/12).
"Kita boleh saja melakukan pelonggaran. Tetapi, kita tetap harus cari cara agar masyarakat aman. Pandemi Covid-19 yang kita lalui selama lebih 2 tahun, jangan terulang lagi," tambahnya lagi.
Saleh mengatakan, berkenaan dengan rencana pemerintah untuk mencabut PPKM, itu sangat bisa dimengerti.
Selain, secara umum di dunia internasional kasus ini telah mereda, hal ini juga penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih ada fakta bahwa banyak negara yang mengalami resesi pasca pandemi. Sehingga perlu pengaktifan kembali aktivitas warga di sektor publik.
Dalam konteks itu, pemerintah diminta melakukan beberapa hal. Pertama, memastikan bahwa vaksin booster sudah mencapai target minimal.
"Ini penting mengingat masih banyak warga yang hanya divaksin satu kali atau dua kali," papar Saleh.
Baca Juga: Jadi Tidak PPKM Dicabut? Jokowi Minta Bersabar
Kedua, pemerintah diminta untuk tetap mensosialisasikan pola hidup sehat. Saleh juga meminta agar pemerintah turut melibatkan organisasi masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), organisasi profesi, sekolah, kampus, dan institusi lainnya.
Ketiga, pemerintah tetap diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. Karena itu, obat dan alat-alat kesehatan yang memadai harus tetap disiapkan.
"Semoga kekurangan obat dan alkes tidak terjadi lagi ke depannya," tutup Saleh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News