CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Pemerintah diminta tak terburu-buru lakukan pelonggaran PPKM


Minggu, 08 Agustus 2021 / 22:34 WIB
Pemerintah diminta tak terburu-buru lakukan pelonggaran PPKM
ILUSTRASI. Pengendara menerobos jalur penyekatan di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (28/7/2021).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai, pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam kurun waktu satu bulan terakhir cukup efektif menekan laju penularan Covid-19. Sebab itu, pemerintah diminta tak terburu-buru dalam melonggarkan PPKM.

“Sudah cukup efektif dalam menekan angka kasus harian. Namun memang pemerintah sebaiknya tidak terburu – buru langsung melonggarkan PPKM darurat. Jadi lebih bertahap,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).

Ia menilai, upaya pemerintah dengan membuat PPKM darurat menjadi PPKM level 1 sampai level 4 sudah cukup tepat. Jadi ke depan walau diperpanjang kemungkinan akan dapat turun level atau menjadi lebih longgar bagi daerah-daerah yang mempunyai rapor baik.

Baca Juga: Pengusaha: Semakin lama PPKM level 4, makin banyak yang tumbang

Lebih lanjut Faisal mengatakan, meski ekonomi Jawa Bali menyumbang sekitar 60% ke PDB atau yang terbesar di Indonesia, angka kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa Bali harus diantisipasi sesegera mungkin. Apalagi infrastruktur kesehatannya tidak selengkap di Pulau Jawa.

Selain itu, perlu segera diantisipasi karena di luar Jawa – Bali terdapat sektor terkait komoditas dan hasil tambang yang saat ini menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi Indonesia terutama dari sisi ekspor.

“Alasan lainnya adalah investasi atau penanaman modal ke daerah di luar Jawa sudah semakin dominan atau lebih dari 50% total investasi langsung di Indonesia. Perlu segera diantisipasi agar kenaikan kasus di luar Jawa Bali tidak menjadi hambatan dari progress tersebut,” ujar Faisal.

Baca Juga: Begini nasib penerimaan pajak selama PPKM

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Minggu (8/8) ada tambahan 26.415 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 3.666.031 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 48.508 orang sehingga menjadi sebanyak 3.084.702 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 1.498 orang menjadi sebanyak 107.096 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×