Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah buka peluang impor beras lagi untuk mengamankan cadangan beras pemerintah (CBP) di akhir tahun ini.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya sudah melakukan perhitungan dan rencananya impor akan dilakukan di akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton.
Langkah ini diambil lantaran produksi beras sampai akhir tahun diprediksi akan terus menurun, sementara Perum Bulog harus punya stok CBP sebanyak 1 juta ton sampai akhir tahun nanti.
"Kalau produksinya cukup tidak (impor), kalau enggak cukup ya kita siapkan (impor) 1,5 juta ton itu berdasarkan hitungan kita," jelasnya, Rabu (4/10).
Baca Juga: Ada Potensi Defisit Neraca Beras, Begini Kata Ekonom
Untuk itu, pihaknya terus melakukan penjajakan impor. Namun menurutnya, Bulog saat ini masih fokus menyelesaikan penugasan impor 2 juta ton yang diberikan di awal tahun lalu.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana impor akan dilakukan saat produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.
Untuk itu, menurutnya impor dan produksi harus memiliki satu data yang selaras agar tidak ada ruang abu-abu untuk menutup peluang adanya penyelewengan stok beras.
"Antara impor dan produksi harus terikat tidak bisa impor jalan sendiri produski jalan sendiri dan akhirnya ada ruang abu abu," pungkas Erick.
Asal tahu saja, pemerintah sebelumnya telah menugaskan impor beras kepada Bulog sebanyak 2 juta ton untuk direalisasikan tahun ini.
Impor 2 juta ton ini untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) dan digunakan dalam intervensi harga beras di pasar jika sewaktu-waktu mengalami fluktuasi harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News