Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka peluang untuk melakukan impor sebanyak 100.000 ton daging kerbau dari Pakistan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Praseto Adi menyebut keputusan ini dalam merespon tingginya harga daging kerbau dari India yang telah mencapai US$ 4,8 dollar/kg, naik dari sebelumnya US$ 2,6 dollar/kg.
"Kalau India sudah ngasihnya tinggi terus, tidak mau turun-turun yang paling bener apa? cari negara lain. Nah ini yang kita mau lakukan," kata Arief usai Rakor Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (19/2).
Baca Juga: Amankan Stok, Bapanas: 100.000 Ton Daging Kerbau Impor akan Segera Masuk Indonesia
Walau begitu, Arief memastikan kulitas dan syarat daging kerbau dari Pakistan seperti bebas penyakit hingga batas kadar lemak dalam daging kerbau sudah sesuai dengan ketentuan impor.
Arief bilang penugasan impor ini nantinya akan dilakukan sepenuhnya oleh BUMN pangan yakni PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dengan kuota impor 50.000 ton dan PT Berdikari 50.000 ton.
"Itu sudah rilis izin impornya tingga kedatangan saja," jelasnya.
Selain impor daging kerbau, pemerintah juga mengupayakan kedatangan impor daging sapi 180.000 ton jelang ramadan dan lebaran idul fitri 2025.
Baca Juga: Prabowo Buka Peluang Impor Beras India, Titiek Soeharto: Setuju, Asal Tak Saat Panen
Arief bilang importasi 100.000 ton daging sapi akan dilakukan oleh BUMN Pangan. Sementara 80.000 sisanya akan dilakukan oleh perusahaan swasta.
Adapun tujuan asal pelaksanaan impor untuk daging sapi yakni Australia, Brasil dan New Zeeland.
Walau begitu, Arief tidak memastikan berapa kuota impor masing-masing negara itu. Pihaknya juga tidak dapat memastikan kapan kedangan pasti dari impor daging sapi ini.
Selanjutnya: Cara Mengajukan Pinjaman KUR Bank Nagari Tahun 2025, Cek Persyaratannya
Menarik Dibaca: Bosch Indonesia Luncurkan Bosch Car Service untuk Perawatan Kendaraan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News