Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) memberi sinyal untuk membuka opsi impor beras satu juta ton, bila stok beras di dalam negeri tak mencukupi kebutuhan.
Bila mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras Indonesia ditargetkan mencapai 30,34 juta ton, sementara konsumsi beras Indonesia diprediksi sebesar 30,92 juta ton. Sehingga tercatat ada selisih 0,59 juta ton.
Namun, di tahun 2024 ini pemerintah punya kuota impor beras sebesar 3,6 juta ton, di mana berdasarkan data neraca pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) realisasi impor Januari – Agustus 2024 telah mencapai 2,93 juta ton di mana ini diakumulasi juga dengan realisasi impor tahun 2023 yang masuk di tahun 2024.
Sementara itu rencana impor beras Indonesia di bulan September – Desember 2024 masih sebesar 1,55 juta ton.
Baca Juga: Lakukan Rapat Koordinasi, Zulhas Cari Solusi Swasembada Pangan di 2028
“Memang kita terutang, harusnya kita impor 1 juta (ton) lagi, tapi tadi baru dapat laporan prosesnya harus business to business (B2B),” ujar Zulhas saat ditemui di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10).
Zulhas mengungkapkan, opsi impor 1 juta ton beras itu bakal didatangkan dari India. Namun sekali lagi dia menegaskan opsi impor ini bilamana stok beras di Tanah Air tidak mencukupi.
“Mungkin kalau kurang kita lihat, mungkin bisa kurang sedikit bisa juga tidak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menyampaikan, BPS meminta untuk menyiapkan cadangan pangan ke depan seraya terus memperkuat produk dalam negeri.
“Itu memang ada tambahan 1 juta ton, dan 1 juta ton itu tentu melihat neraca dari produksi kemudian berapa cadangan yang harus kita miliki,” tandasnya.
Selanjutnya: Terasa Panas? Intip Cara Cek Suhu Udara Saat Ini lewat Aplikasi di HP
Menarik Dibaca: 3 Promo Hokben Sumpah Pemuda 28-31 Oktober 2024, Ada Buy 2 Get 3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News