kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.999   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.325   -69,45   -0,94%
  • KOMPAS100 1.108   -12,29   -1,10%
  • LQ45 866   -9,18   -1,05%
  • ISSI 225   -1,80   -0,79%
  • IDX30 443   -4,72   -1,05%
  • IDXHIDIV20 533   -5,21   -0,97%
  • IDX80 126   -1,29   -1,01%
  • IDXV30 131   -0,17   -0,13%
  • IDXQ30 147   -1,21   -0,81%

Pemerintah Bakal Merilis Paket Kebijakan Ekonomi, Ekonom: Insentif Pajak Jadi Pilihan


Minggu, 15 Desember 2024 / 16:06 WIB
Pemerintah Bakal Merilis Paket Kebijakan Ekonomi, Ekonom: Insentif Pajak Jadi Pilihan
ILUSTRASI. Pemerintah bakal merilis paket kebijakan ekonomi di tahun 2025 pada Senin, (16/12). Insentif Pajak Jadi Pilihan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah bakal merilis paket kebijakan ekonomi di tahun 2025, rencananya hal tersebut bakal diumumkan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin, (16/12).

Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, melihat kondisi masyarakat yang tergambar dari melambatnya daya beli, pemerintah berencana melakukan penyesuaian kebijakan demi mendorong penerimaan dan belanja negara.

Yusuf menilai, dari hal tersebut bakal ada penyesuaian untuk pos-pos belanja seperti subsidi.

Baca Juga: Tim Prabowo Tekankan Pentingnya Keadilan Dalam Sistem Perpajakan RI

“Menurut hemat kami kebijakan insentif pajak masih akan menjadi salah satu pilihan kebijakan yang akan digunakan pemerintah, apalagi jika pemerintah jadi menaikkan tarif PPn 12% untuk kelompok barang mewah,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12).

Selain itu, kata Yusuf, pemerintah tampaknya juga bakal melakukan penyesuaian bantuan sosial dan subsidi. Ini guna mengantisipasi dampak dari penyesuaian penyaluran subsidi BBM.

Meski demikian, Yusuf menuturkan, saat ini pemerintah belum menyinggung pemberian bantuan spesifik kepada kelompok kelas menengah, padahal kelompok ini memiliki proporsi yang besar terhadap ekonomi terkhusus konsumsi rumah tangga.

“Dengan asumsi pemerintah belum menyediakan bantuan yang proporsional untuk kelompok kelas pendapatan ini maka saya kira efeknya terhadap pemulihan di tahun depan juga akan relatif terbatas,” tuturnya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Susun Paket Kebijakan Ekonomi yang Fokus pada 3 Hal Ini

Lebih lanjut, Yusuf menambahkan, berdasarkan outlook yang dirilis pada November 2024 lalu, pihaknya menaksir pertumbuhan ekonomi di 2025 berada dikisaran 4,8% hingga 5%.

“Ini kami dasari atas beberapa kebijakan yang diambil pemerintah untuk tahun depan dan juga faktor-faktor termasuk di dalamnya masalah ketidakpastian ekonomi global dan juga relatif terbatasnya stimulus untuk perekonomian di tahun depan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Harga Gandum Turun, Emiten Mana yang Diuntungkan?

Menarik Dibaca: Gado-Gado Boplo Jadi Inspirasi Pengusaha Muda di Idepreneurs Exclusive Session

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×