kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan terbitkan SBN Rp668 T di 2018


Minggu, 20 Agustus 2017 / 11:45 WIB
Pemerintah akan terbitkan SBN Rp668 T di 2018


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN) dengan total bruto (gross) di 2018 sebesar Rp 668,6 triliun. Penerbitan surat utang tersebut untuk menutup defisit anggaran 2018. Jumlah itu turun 6,75% dibandingkan penerbitan SBN gross tahun ini yang sebesar Rp 717 triliun.

Secara neto, penerbitan SBN di tahun depan mencapai Rp 414,73 triliun. Jumlah itu turun 11.25% dibanding penerbitan SBN dalam APBN Perubahan (APBN-P) tahun ini sebesar Rp 467,3 triliun.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Robert Pakpahan mengatakan, penerbitan tersebut akan dilakukan melalui dua jenis, yaitu SBN valas dan SBN rupiah. Namun penerbitan SBN masih akan didominasi oleh SBN rupiah.

Adapun komposisinya, yaitu sebesar 20% penerbitan SBN valas dan 80% SBN rupiah. Robert melanjutkan, porsi penerbitan SBN valas masih bisa diperbesar (upsize) hingga 25% dan maksimal hingga 30%.

"Tetapi realisasinya mungkin 20% saja cukup," kata Robert belum lama ini.

Jika porsi penerbitan valas dan rupiah tahun depan 20:80, maka pemerintah akan menerbitkan SBN denominasi valas sebesar Rp 133,72 triliun dan denominasi rupiah Rp 534,88 triliun. Sementara itu, jika porsi penerbitan valas dan rupiah 2018 sebesar 30:70, maka pemerintah akan menerbitkan SBN denominasi valas Rp 200,58 triliun dan denominasi rupiah Rp 468,02 triliun.

Robert juga mengatakan, penerbitan SBN valas masih akan dipenuhi oleh tiga mata uang, yakni dollar Amerika Serikat (AS), euro, dan yen Jepang. Sayangnya, Robert masih enggan menjelaskan lebih terperinci berapa penerbitan masing-masing mata uang itu.

Sekadar gambaran, dari total gross penerbitan SBN tahun ini, pemerintah telah menerbitkan 4 kali penerbitan SBN valas. Pertama, penerbitan SBN bedenominasi dollar AS (global bond) di akhir tahun 2016 sebagai langkah pembiayaan di awal 2017 (pre funding) sebesar US$ 3,5 miliar. Di akhir Maret, pemerintah telah menerbitkan global sukuk US$ 3 miliar.

Penerbitan SBN valas dilanjutkan dengan penerbitan SBN berdenominasi yen Jepang (samurai bond) sebesar ¥ 100 miliar di akhir Mei 2017. Dilanjutkan dengan penerbitan dual currency yaitu SBN berdenominasi euro (euro bond) dan global bond masing-masing sebesar € 1 miliar dan US$ 2 miliar.

Penerbitan SBN tahun depan merupakan salah satu bagian pembiayaan utang dalam rangka menutup defisit anggaran tahun depan. Dalam Nota Keuangan RAPBN 2018, pembiayaan utang dianggarkan sebesar Rp 399,24 triliun, lebih kecil dibandingkan dengan penarikan utang ini yang dianggarkan dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 461,34 triliun.

Penurunan pembiayaan utang itu sejalan dengan penurunan defisit anggaran yang dalam RAPBN 2018 sebesar Rp 325,94 triliun atau 2,19% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dibandingkan dengan defisit anggaran dalam APBN-P 2017 yang sebesar Rp 397,24 triliun atau 2,92% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×