Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kemungkinan akan menunda rencana penerapan cukai plastik tahun ini. Alasannya, situasi ekonomi masih dalam ketidakpastian.
“Kemungkinan di tahun 2022 (penerapan cukai plastik) belum jadi dilaksanakan,” tutur Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani kepada Kontan.co.id, Rabu (25/5).
Asko mengatakan, penundaan tersebut karena pemerintah masih akan fokus untuk memperkuat kondisi ekonomi domestik yang saat ini memang sedang dalam proses pemulihan. Selain itu, kondisi ekonomi global juga masih dalam kondisi ketidakpastian dan berubah-ubah, sehingga pemerintah perlu waspada.
Baca Juga: Demi Melindungi Konsumen, Diperlukan Regulasi Spesifik Produk Tembakau Alternatif
Adapun sebelumnya, terdapat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104/2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 menyebutkan, target penerimaan dari cukai plastik dan minuman berpemanis.
Pertama, target penerimaan cukai plastik dipatok Rp 1,9 triliun. Tapi perlu dicatat, pemerintah bukan kali pertama memasang target penerimaan cukai plastik dalam APBN.
Baca Juga: Larangan Ekspor CPO Bisa Gerus Pungutan Bea Keluar Hingga Rp 900 Miliar
Kedua, target penerimaan dari minuman berpemanis, dipatok sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Untuk memungut cukai pada kedua objek tersebut, pemerintah harus menerbitkan peraturan pemerintah (PP).
Sementara itu, tarif cukai kantong plastik akan dipatok Rp 30.000 per kilogram atau Rp 200 per lembar. Lalu, tarif cukai minuman teh kemasan, minuman berkarbonasi atau soda, dan minuman lainnya masing-masing dipatok Rp 1.500 per liter, Rp 2.500 per liter dan Rp 2.500 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News