Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah bakal membangun Kampung Haji Indonesia di Makkah. Hal tersebut sebagaimana tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 15 Tahun 2025 tentang Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Kerajaan Arab Saudi.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda mengatakan bahwa keberadaan kampung haji Indonesia diharapkan bisa membantu jamaah dalam mengakses tempat tinggal, sebab jumlah jamaah Indonesia diketahui begitu besar.
“Harapannya ketika ada kampung haji Indonesia di Mekkah, ada upaya untuk pertambahan kuota. Namun demikian, pembangunan ini juga perlu mempertimbangkan berbagai aspek. Salah satunya adalah akses kepada tempat ibadah haji seperti jarak ke Masjidil Harram,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (24/9).
Aspek selanjutnya, kata Nailul, keberadaan kampung haji diharapkan bisa dipakai secara simultan alias bisa dimanfaatkan sepanjang tahun bukan hanya saat ibadah haji berlangsung melainkan juga bisa dipakai untuk ibadah umrah.
Baca Juga: Kampung Haji Indonesia Bakal Dibangun di Makkah, Kapan?
“Jamaah umroh yang lebih sedikit, harus diberikan fasilitas yang tidak kalah dari hotel dekat Masjidil Harram agar jamaah umroh memilih kampung haji tersebut,” terangnya.
Aspek berikutnya, lanjut Nailul, terkait pembiayaan pembangunan kampung haji ini diharapkan tak memberatkan APBN, di mana saat ini memang sudah terlalu menopang beban yang berat dari adanya berbagai program jumbo pemerintah.
“Jika ditambah lagi untuk pembangunan kampung haji, saya khawatir akan terjadi pembengkakan defisit fiskal kita. Danantara harus cari alternatif financing,” pungkasnya.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin punya pandangan yang berbeda, di mana ia termasuk yang tidak sependapat dengan pembangunan kampung haji Indonesia terlebih dilakukan oleh pemerintah salah satunya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
“Bahkan Danantara harus ditarik-tarik, ini akan mengganggu fokus Danantara yang idealnya adalah menjadi katalisator investasi di Indonesia, fokus pada investasi-investasi strategis,” jelasnya.
Wijayanto berpandangan, pembangunan kampung haji ini lebih baik dijalankan oleh instansi swasta saja.
“Jika perlu kepastian, bisa saja ada kontrak jangka panjang antara Kementerian Agama/Haji dengan perusahaan tersebut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bakal membangun Kampung Haji Indonesia di Makkah demi meningkatkan kenyamanan dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Hal tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 15 Tahun 2025 tentang Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Kerajaan Arab Saudi yang diteken pada 6 Agustus 2025.
“Perlu dilakukan pembangunan fasilitas akomodasi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan jamaah haji dan umrah Indonesia di Tanah Suci Makkah, Kerajaan Arab Saudi,” demikian bunyi baleid tersebut dikutip, Selasa (23/9/2025).
Beleid tersebut menjelaskan, untuk mendukung pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Prabowo menginstruksikan beberapa kementerian/lembaga (K/L) untuk mewujudkannya.
Di antaranya, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Adapun K/L tersebut diminta mengambil langkah-langkah komprehensif yang terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk melaksanakan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Kerajaan Arab Saudi.
Pendanaan untuk pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah bakal bersumber dari BPI Danantara, BPKH, kemitraan dengan pihak-pihak dari dalam dan/atau luar negeri, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca Juga: Inpres Kampung Haji Indonesia di Makkah Terbit, Pengamat Ingatkan Hal Ini
Selanjutnya: IMF Akan Bahas Pembiayaan Baru Untuk Kenya
Menarik Dibaca: 6 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan bersama Madu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News