kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,35   -3,67   -0.41%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan Double-Double Track Manggarai-Cikarang Menggunakan Pembiayaan SBSN


Sabtu, 02 April 2022 / 14:28 WIB
Pembangunan Double-Double Track Manggarai-Cikarang Menggunakan Pembiayaan SBSN
ILUSTRASI. Progres revitalisasi Stasiun Bekasi yang termasuk dalam bagian proyek pembangunan rel dwi ganda atau Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang paket B ditargetkan selesai akhir tahun 2021.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan alokasi pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang dengan total pengeluaran sebesar Rp 5,6 triliun.

Dia mengatakan, tahapan proyek ini dimulai tahun 2014 dan akan selesai secara keseluruhan pada tahun 2023. Kemudian, total alokasi pembiayaan dari SBSN untuk sektor perkeretaapian di tahun anggaran 2022 adalah Rp 3,5 triliun.

“Dengan alokasi untuk wilayah Jakarta dan Banten adalah Rp 532 miliar masing untuk penyelesaian pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara tahap II dan Bekasi-Cikarang, sebagai rangkaian dari rangkaian proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai–Cikarang,” tutur Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Sabtu (2/4).

Baca Juga: Ini 3 Program Prioritas Kemenhub di Ditjen Perkeretaapian

Sri Mulyani telah meresmikan pengoperasian dan penandatanganan penanda aset SBSN fasilitas perekeretaapian Stasiun KA Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (31/3). Sri Mulyani dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta jajaran mengunjungi lokasi pembangunan proyek sarana dan pra sarana perkeretaapian di Stasiun Cikarang.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merupakan Kementerian/Lembaga (K/L) yang pertama kali menggunakan pembiayaan melalui SBSN. Di mana proyek pertama dibiayai SBSN pada tahun 2013 adalah Pembangunan Jalur Ganda KA Cirebon – Kroya sebesar Rp 800 miliar, yang merupakan bagian awal dari proyek Double Track KA Selatan Jawa.

“Ini bentuk akuntabilitas publik. Masyarakat bisa melihat uang kami itu untuk apa. Kami sampaikan kepada Kemenhub dana Rp 52,3 triliun dari APBN kepada Kemenhub,” tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani Inspeksi Proyek Infrastruktur Ibu Kota Negara Baru

Beberapa paket konstruksi dari proyek strategis sektor perkeretaapian pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan telah selesai pembangunannya sampai tahun 2021, antara lain:

  1. Paket A tahap I (Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai–Jatinegara), MYC 2015-2021, senilai Rp 2,44 triliun.
  2. Penggantian Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi Stasiun Cikarang–Stasiun Cikampek senilai Rp 308 miliar dari tahun 2020 s.d. 2021.
  3. Paket B2 (1) Modernisasi Fasilitas Perkeretaapian Untuk Jatinegara–Bekasi senilai Rp880 miliar dari tahun 2015 s.d. 2018.
  4. Paket B2 (2) Double Track Antara Jatinegara – Bekasi senilai Rp258 miliar tahun 2014.

Untuk proyek pembangunan Double-Double Track (DDT) Manggarai-Cikarang yang dibiayai melalui SBSN dan masih dalam proses pembangunan melalui SBSN pada tahun 2022-2023 adalah Paket A tahap II yaitu pembangunan Fasilitas Perkeretaapian untuk Manggarai-Jatinegara, MYC 2019-2022, senilai Rp 1,2 triliun, dan pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Bekasi–Cikarang, MYC 2019-2022, senilai Rp 581 miliar.

Baca Juga: Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran per 11 November 2021 resmi bertarif

“Jadi aset negara yang dibangun dengan uang negara. Kalau dibiayai SBSN, maka aset menjadi underlying atau aset dasar bagi surat berharga,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani berharap, rangkaian pembangunan proyek perkeretaapian DDT Manggarai-Cikarang melalui SBSN tersebut akan memberikan dampak positif baik dari sisi konektivitas transportasi dan ekonomi.

Diantaranya, meningkatnya pelayanan aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi khususnya dari dan ke wilayah Jadebotabek dan memacu serta memperlancar roda perekonomian masyarakat.

Baca Juga: KPPIP dorong pengembangan infrastruktur kereta api di Jawa

“Semoga infrastruktur bisa dinikmati masyarakat. Mendukung mobilitas masyarakat. Masyarakat bisa kembali memiliki kegiatan produktif dan akan bisa meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.

Pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN dimulai pada tahun 2013 dan sampai tahun 2022 ini telah mencapai total Rp 175,38 triliun, yang digunakan untuk membangun 4247 proyek pada 11 K/L dan tersebar di 34 provinsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×