kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembangunan infrastruktur Jakarta butuh Rp 457 T


Kamis, 30 Agustus 2012 / 21:38 WIB
Pembangunan infrastruktur Jakarta butuh Rp 457 T
ILUSTRASI. Senin (19/7) ada tambahan 34.257 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 2.911.733 kasus positif corona.


Reporter: Djumyati Partawidjaja, Tribunnews | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemprov DKI merencanakan enam pembangunan infrastruktur yang ditargetkan akan selesai 10 tahun ke depan. Pembangunan infrastruktur di bidang transportasi massal, penambahan ruas jalan, air minum, air limbah dan pengendalian banjir rob membutuhkan dana sekitar Rp 457 triliun.

Gubernur DKI Fauzi Bowo menjelaskan keenam infrastruktur di bidang transportasi massal adalah pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Transportasi ini akan dibangun dua koridor yaitu koridor Utara-Selatan yang membutuhkan dana sekitar Rp 23 triliun dan koridor Timur-Barat yang membutuhkan dana sekitar Rp 70-80 triliun.

Mengenai penambahan infrastruktur jalan, Pemprov DKI akan membangun enam ruas jalan layang tol yang diperkirakan membutuhkan investasi dana sekitar Rp 40-50 triliun. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jakarta, akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ali Sadikin di Marunda, Jakarta Utara yang membutuhkan dana sebesar Rp 50 triliun.

"Pembangunan infrastruktur di Jakarta 10 tahun ke depan butuh investasi dana yang sangat besar. Jakarta kota yang sangat berpengalaman untuk pembiayaan infrastruktur. Kami tengah menerapkan dua konsep pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui konsep public private partnership atau swasta, dan obligasi daerah," papar Gubernur yang akrab disapa Foke ini, Kamis (30/8/2012).

Infrastruktur selanjutnya yang akan dibangun, lanjutnya, adalah pipanisasi air baku di Jati Luhur dengan nilai investasi sebesar Rp 4 triliun. Lalu pengembangan pengolahan air limbah yang cakupannya sekarang berkapasitas hanya 2,5 persen dari luas wilayah Jakarta menjadi 22,5 persen. Untuk pengembangan infrastruktur pengolahan air limbah ini membutuhkan dana investasi sekitar Rp 40 triliun.

Sedangkan untuk penanganan banjir di kawasan utara Jakarta akibat rob, Pemprov DKI merencanakan membangun giant sea wall atau tanggul laut raksasa yang diprediksi membutuhkan investasi dana antara Rp 150-Rp 200 triliun.

TRIBUNNEWS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×