kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelemahan rupiah belum pengaruhi inflasi, kenapa?


Kamis, 26 Maret 2020 / 15:52 WIB
Pelemahan rupiah belum pengaruhi inflasi, kenapa?
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/3/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Nilai tukar rupiah cenderung melemah karena tertekan sentimen wabah Covid-19. Namun pelemahan ini belum berdampak terhadap inflasi nasional.

Asal tahu saja, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan hampir mencapai 15% secara year to date (ytd). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar rupiah Kamis (26/3) berada di level 16.328 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat dari hari sebelumnya di level Rp 16.486 per dollar AS.

rupiahBaca Juga: Rupiah menguat, Gubernur BI: Tak lepas dari sentimen positif di pasar keuangan global

Namun, BI memperkirakan inflasi Maret 2020 sebesar 0,11%. Angka ini berdasarkan hasil pemantauan harga yang dilakukan bank sentral, hingga pekan ketiga Maret.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ada empat alasan yang membuat inflasi masih terjaga di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Pertama, ketersediaan pasokan yang cukup sehingga pengaruh inflasi dari bahan makanan khususnya volatile food, minimal.

Kedua, agregat kenaikan permintaan bisa dipenuhi dari kenaikan penawaran sehingga kesenjangan output sangat rendah. 

Baca Juga: Menguat lebih dari 1%, kurs rupiah Kamis (26/3) pagi pada level Rp 16.255 per dolar

Ketiga, kebijakan baik yang diterbitkan pemerintah maupun bank sentral dalam menjaga stabilitas sektor keuangan maupun perekonomian, memberikan kepercayaan pasar.

Keempat, karena sentimen kejelasan kebijakan negara-negara di dunia dalam menangani Covid-19. "Pelemahan rupiah yang terjadi temporer dan saya tidak yakin sektor korporasi akan naikkan harga karena pelemahan rupiah," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (26/3).. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×