kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.302   10,00   0,06%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Pelemahan Rupiah Ancam Ruang Fiskal, Pemerintah Perlu Waspada


Selasa, 27 Mei 2025 / 21:19 WIB
Pelemahan Rupiah Ancam Ruang Fiskal, Pemerintah Perlu Waspada
ILUSTRASI. Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinilai berpotensi mempersempit ruang fiskal pemerintah.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinilai berpotensi mempersempit ruang fiskal pemerintah, terutama karena dampaknya terhadap pembayaran utang dan subsidi energi.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai tren pelemahan dolar AS yang sempat terjadi pasca pengumuman kebijakan Donald Trump kini mulai terbatas. Indeks dolar bahkan kembali menguat dalam dua hari terakhir dan kini berada di atas level 99.

“Dalam jangka pendek, tren pelemahan dolar AS kemungkinan akan berhenti dan berbalik arah, didorong oleh data ekonomi AS yang masih kuat,” ujar Josua, Selasa (27/5).

Baca Juga: Rupiah Konsisten Menguat di Pekan Ini, Terdorong Sentimen Global dan Domestik

Meski demikian, Josua memperkirakan dalam jangka menengah hingga akhir tahun, dolar AS masih berpotensi melemah seiring dampak negatif kebijakan tarif AS serta peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed.

Namun, bagi Indonesia, fluktuasi nilai tukar tetap menjadi perhatian utama. Pelemahan rupiah berisiko menambah beban pembayaran bunga utang, khususnya dari utang bilateral dalam dolar AS serta surat berharga negara (SBN) berdenominasi valuta asing.

“Pelemahan rupiah akan berdampak langsung pada pos pembayaran bunga utang dan belanja impor,” jelas Josua.

Baca Juga: Sekali Lagi, Bukan Rupiah yang Menguat, Tapi Dolar Amerika yang Melemah

Selain itu, belanja subsidi, terutama untuk energi dan BBM, turut terdampak. Kenaikan beban subsidi akibat depresiasi rupiah dapat mempersempit ruang fiskal pemerintah di tahun 2025.

Hingga 27 Mei 2025, rata-rata kurs JISDOR tercatat sebesar Rp 16.454 per dolar AS, melewati asumsi APBN 2025 yang berada di Rp 16.000 per dolar. Josua memproyeksikan rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini akan berada di kisaran Rp 16.400–Rp 16.500 per dolar AS.

Selanjutnya: Asuransi Astra Sebut Menurunnya Penjualan Kendaraan Berimbas ke Asuransi Kendaraan

Menarik Dibaca: Ingin Kaya di 2025? Ini 5 Realita yang Harus Anda Tanggung, Tapi Layak Diperjuangkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×