kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan Pengaruhi Neraca Pembayaran RI


Kamis, 21 Agustus 2025 / 18:32 WIB
Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan Pengaruhi Neraca Pembayaran RI
ILUSTRASI. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2025 mencatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar, melebar tajam dari defisit US$ 0,8 miliar pada kuartal sebelumnya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2025 mencatat defisit sebesar US$ 6,74 miliar, melebar tajam dari defisit US$ 0,8 miliar pada kuartal sebelumnya.

Kondisi ini terjadi seiring melebarnya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) menjadi US$ 3,01 miliar atau setara defisit 0,84%  dari PDB, serta pembalikan financial account (FA) menjadi defisit US$ 5,17 miliar.

Posisi cadangan devisa pun turun dari US$ 157,09 miliar di akhir kuartal I menjadi US$ 152,57 miliar pada akhir kuartal II-2025, meski masih setara 6,1 bulan impor, jauh di atas ambang kecukupan tiga bulan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, pelebaran CAD didorong turunnya surplus barang akibat kenaikan biaya kargo dan percepatan impor non-oil and gas yang lebih tinggi dibandingkan ekspor, seiring pertumbuhan PDB.

Defisit juga diperbesar faktor musiman pembayaran dividen dan kupon pada puncak repatriasi. Sementara itu, financial account tertekan arus keluar portofolio akibat sentimen risk-off global.

Baca Juga: Kinerja Neraca Pembayaran 2025 Diprediksi Tetap Baik, Ini Penopangnya

Josua memperkirakan, CAD 2025 akan melebar moderat ke kisaran 0,8% PDB, naik dari 0,62% PDB pada 2024, sebelum berlanjut meningkat secara bertahap pada 2026. Penopangnya antara lain harga minyak yang lebih stabil, pemulihan pariwisata, serta ekspor berbasis hilirisasi yang menjaga surplus barang, meski pertumbuhan impor tetap berpotensi lebih tinggi dari ekspor.

“Pelebaran CAD adalah tekanan negatif langsung bagi NPI,” tutur Josua kepada Kontan, Kamis (21/8/2025).

Josua menekankan pelemahan rupiah lebih memengaruhi NPI melalui arus modal. Portofolio inflow dan outflow akan sangat dipengaruhi kombinasi antara pelemahan kurs dan diferensial imbal hasil, ditambah prospek pemangkasan suku bunga The Fed.

Dalam skenario dasar, CAD sekitar 0,8% PDB dengan rupiah stabil melemah terkendali dan The Fed mulai memangkas bunga, financial account diperkirakan membaik. Portofolio SBN kembali dikoleksi dan FDI tetap positif, sehingga defisit NPI berpotensi menyempit bahkan mendekati seimbang pada periode tertentu.

Namun, pada skenario risiko jika tensi dagang meningkat, harga minyak melonjak, dan pemangkasan suku bunga Fed tertunda, CAD bisa melebar lebih dari 1% PDB dengan FA tetap rapuh.

“Cadev akhir 2025 berada di kisaran US$ 152–156 miliar walau fluktuasi bulanan mungkin terjadi. Secara kecukupan, level ini diatas 6 bulan impor, tetap aman,” kata Josua.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan CAD beberapa kuartal ke depan masih terdapat risiko dari peningkatan impor yang sejalan dengan peningkatan belanja masyarakat dan pemerintah.

“Sementara di sisi lain, ekspor bisa terganggu oleh dampak tarif dan tren harga komoditas,” kata David.

Baca Juga: Defisit Neraca Pembayaran Indonesia Melebar Jadi US$ 6,7 Miliar Pada Kuartal II 2025

Meski demikian, David menyebut, untuk sisi neraca finansial dan modal, sentimen pasar untuk The Fed yang makin akomodatif akan turut membantu aliran modal masuk ke pasar domestik.

Ia menambahkan, meski CAD melebar, nilai tukar rupiah diperkirakan akan relatif stabil di kisaran Rp 16.200-16.500 per dollar AS dalam jangka pendek.

Selanjutnya: Menanti Tindak Lanjut Legalisasi Sumur Minyak Ilegal

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×