Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada 2026. Untuk mendukung target tersebut, investasi perlu didorong mencapai Rp 7.450 triliun.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sarman Simanjorang menilai target pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan investasi. Menurutnya, daya beli masyarakat tetap harus dijaga.
"Hampir 57% pertumbuhan ekonomi kita masih ditopang oleh daya beli masyarakat, maka Pemerintah wajib menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat kita," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (18/8/2025).
Baca Juga: Jaga Daya Beli, Pemerintah Tetap Kucurkan Insentif Fiskal pada 2026
Sarman menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan pokok serta mencermati kenaikan berbagai kebutuhan dasar masyarakat, seperti tarif listrik, BBM, dan gas.
Ia juga menegaskan agar bantuan sosial disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran. Selain itu, belanja pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus diperhitungkan karena menjadi stimulus untuk menggerakkan sektor usaha swasta.
"Kita harus tetap optimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan Pemerintah di tengah situasi ekonomi, geopolitik, dan perang dagang yang penuh ketidakpastian," ujarnya.
Lebih lanjut, Sarman meyakini target investasi Rp 7.450 triliun tetap dapat dicapai meski ada tantangan. Ia menilai pencapaian investasi selama ini selalu sesuai target setiap tahunnya.
Baca Juga: Pemerintah Berupaya Wujudkan Stabilitas Harga Demi Jaga Daya Beli di Semester II-2025
Bahkan, dalam pidato kenegaraan pada 15 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan realisasi investasi sepanjang semester I/2025 telah melampaui target tahun ini dengan capaian Rp942 triliun atau tumbuh 13,6% year-on-year (yoy).