kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pantau kesiapan Pilkada serentak, PAN keliling RI


Kamis, 28 Mei 2015 / 07:55 WIB
Pantau kesiapan Pilkada serentak, PAN keliling RI
ILUSTRASI. Petani memanen kopi Arabika di ladang kawasan lereng gunung Sindoro Desa Tlahab, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (28/6/2021).Kadin: Indonesia Bisa Optimalkan Ekspor Kopi dan Cokelat ke Korea Selatan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pengurus DPP PAN akan berkeliling Indonesia untuk memastikan kesiapan menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2015.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, saat ini sesuai dengan aturan, pihaknya menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) dengan cara pemilihan formatur. Jika telah terbentuk formatur, langkah selanjutnya memilih ketua daerah.‎

Pada Sabtu (31/5/2015) pengurus DPP akan mendatangi Provinsi Jambi untuk pembukaan Muswil. Di sana, PAN mengusung calon gubernur Zumi Zola. Dari Jambi, DPP PAN bergerak menuju Bangka Belitung.

"Kami menargetkan pertengahan Juli, semua muswil sudah selesai. Kami tidak mengenal hari libur dalam rangka mempercepat konsolidasi internal dan menghadapi pilkada serentak, dan penyegaran pengurus," kata Yandri di ruang Fraksi PAN, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Selain itu, DPP PAN telah memanggil 34 perwakilan pengurus provinsi se-Indonesia ke Jakarta. Pemanggilan itu dimasudkan untuk menyampaikan perkembangan terkini jelang Pilkada.

"PAN mengusung beberapa kader, dan PAN mengusung kader lain dalam kata lain koalisi. Banyak yang kita usung baik inkumben atau pendatang baru, kita juga mengusung tokoh masyarakat sesuai kebutuhan daerah masing-masing. PAN akan memulai roadshow untuk melakukan konsolidasi tingkat provinsi, kemudian kabupaten kota, kecamatan, kemudian desa," ujar anggota Komisi II DPR itu.

Mengenai pemilihan formatur, Yandri membantah pihaknya akan melakukan pembersihan terhadap kubu Hatta Rajasa. Ia menegaskan kubu-kubu sudah tidak terjadi di daerah. Pemilihan formatur tersebut dimasudkan untuk percepatan konsolidasi internal pascakongres di Bali.

"Kita tidak mau kubu-kubuan terjadi di daerah, kalau head to head diteruskan maka konsolidasi internal bisa terganggu. kita tdk mau ekses terjadi di daerah dalam konsolidasi daerah," kata Yandri. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×