kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Paket kebijakan jilid 2 lebih banyak soal fiskal


Kamis, 10 Oktober 2013 / 12:40 WIB
Paket kebijakan jilid 2 lebih banyak soal fiskal
ILUSTRASI. Inilah Kurs Dollar-rupiah di BRI Jelang Tengah Hari ini, Selasa 7 Juni 2022. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah mengaku sedang menyiapkan paket kebijakan ekonomi terbaru. Sebelumnya, pada Agustus 2013 kemarin pemerintah telah mengumumkan empat paket kebijakan terbaru untuk merespons gejolak ekonomi global.

Wakil Menteri Keuangan II Bambang Brodjonegoro mengatakan, kebijakan terbaru Pemerintah direncanakan akan keluar sebelum akhir tahun ini. Namun, kebijakan tersebut akan tergantung kesiapan pemerintah dan kebutuhannya.

Sayangnya, mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu ini enggan menjelaskan secara detail seperti apa paket kebijakan terbaru itu. "Lebih banyak ke fiskal," kata Bambang, singkat.

Sekadar mengingatkan kembali, empat paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, antara lain langkah pemerintah untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan atau current account defisit dan menjaga nilai tukar rupiah.

Caranya, pemerintah akan mendorong ekspor dengan memberikan additional deduction tax untuk sektor padat karya yang memiliki ekspor minimal 30% dari total produksi.

Paket kedua, pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Caranya pemerintah akan memberikan insentif dengan tetap membuktikan bahwa fiskal dan defisit berada pada kisaran angka 2,38%. Dengan menjaga defisit pada batas aman ini, maka pemerintah memastikan pembiayaan APBNP 2013 dalam kondisi aman.

Paket ketiga, pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi. Untuk itu, Pemerintah akan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).

Dari sisi pemerintah, untuk mengatasi inflasi atau harga yang bergejolak, pemerintah akan mengubah tata niaga. Ambil contoh, tata niaga daging sapi dan hortikultura dari pembatasan kuantitas atau menggunakan kuota menjadi mekanisme yang mengandalkan pada harga.

Paket keempat, percepatan investasi. Pemerintah akan mengambil langkah-langkah seperti menyederhanakan izin dengan mengefektifkan pelayanan satu pintu, menyederhanakan jenis-jenis perizinan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×