Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
"Saya sampai hari ini masih percaya dengan integritas dari teman-teman Badan POM, bahwasanya ya meskipun nanti kita akan make skema EUA misalnya, tapi saya yakin bahwasanya integritas dari teman-teman BPOM mereka akan menjalankan tugas untuk vaksin ini sampai beredar di masyarakat dengan baik dengan tetap memperhatikan safety efikasi," ujarnya.
Dengan dipublikasikannya data yang didapat pada fase 3, maka para dokter, pakar, akademisi disebut Saifuddin akan lebih mudah menjelaskan ke masyarakat terkait vaksin yang nantinya akan dipakai. "Kalau saya ditanya, saya belum bisa menjawab mengapa? karena datanya juga belum ada yang di publik," ungkapnya.
Baca Juga: Achmad Yurianto resmi diberhentikan dari jabatan Dirjen P2P Kemenkes
Sebelumnya pada 15 Oktober lalu, Direktur Registrasi Obat BPOM, Lucia Rizka Andalusia mengatakan, BPOM melakukan inspeksi dilakukan guna memastikan mutu vaksin mulai pengamatan terhadap kepatuhan industri dan memproduksi vaksin sesuai dengan persyaratan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Inspeksi tersebut merupakan bentuk BPOM dalam pengawalan terhadap khasiat, keamanan dan mutu vaksin Covid-19, yang nantinya akan digunakan di Indonesia. Tim Inspektur Badan POM bersama tim Kementerian Kesehatan, LPPOM MUI dan Bio Farma melakukan inspeksi ketiga sarana produksi yang ada di Tiongkok yaitu Sinovac, SinoPharm, dan Cansino.
Selanjutnya: Tunggu izin penggunaan darurat dari BPOM, vaksinasi Covid-19 terancam molor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News