kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pakar: 70.000 orang di Indonesia dapat terinfeksi corona sebelum Ramadan


Senin, 23 Maret 2020 / 07:03 WIB
Pakar: 70.000 orang di Indonesia dapat terinfeksi corona sebelum Ramadan
ILUSTRASI. Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung


Sumber: The Jakarta Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pakar kesehatan telah memperingatkan, jika pihak berwenang Indonesia gagal mengambil langkah drastis untuk memperlambat penyebaran virus corona yang menyebabkan COVID-19, Indonesia dapat mencatatkan puluhan ribu kasus pada bulan April, atau sesaat sebelum liburan Idul Fitri.

Hal itu diungkapkan oleh peneliti surveilans penyakit dan biostatistik Iqbal Ridzi Fahdri Elyazar dan timnya di Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU). Melansir The Jakarta Post, mereka telah menggunakan metode urutan geometri untuk melihat, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk jumlah kasus virus corona meningkat di Indonesia.

Berdasarkan perhitungan mereka, Indonesia bisa menghadapi 71.000 kasus corona pada akhir April.

Baca Juga: Warga negara Prancis yang ditemukan tewas di trotoar Bali positif corona

Iqbal dan timnya mencatat, waktu penggandaan untuk Italia dan Iran, yang saat ini memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi, masing-masing adalah lima dan tujuh hari. Mereka menambahkan, waktu penggandaan akan lebih lama untuk negara-negara yang telah mengambil pendekatan yang lebih keras untuk mengatasi wabah. Korea Selatan, misalnya, memiliki waktu penggandaan 13 hari dan China 33 hari.

Bagaimana dengan Indonesia?

Untuk Indonesia, jumlah kasus COVID-19 meningkat dua kali lipat dalam tiga hari, melonjak dari 172 diagnosis positif pada 17 Maret menjadi 369 pada hari Jumat.

"Semakin pendek waktu penggandaan, semakin berbahaya," kata Iqbal kepada The Jakarta Post pada hari Jumat.

Baca Juga: Tenaga medis jadi korban corona, pemerintah bersedih dan sampaikan duka mendalam

Tim pakar kesehatan memutuskan untuk menggunakan waktu penggandaan Italia dan Iran untuk memetakan tingkat eksponensial yang mungkin terjadi di Indonesia. Dengan menggunakan urutan geometri ini, ditemukan bahwa jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dapat mencapai antara 11.000 dan 71.000 pada akhir April.

Prediksi ini, kata Iqbal, dimaksudkan untuk mendorong pemerintah untuk mengambil langkah besar dan efektif untuk menangani wabah, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jarak sosial.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×