kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Oegroseno larang polisi patroli malam seorang diri


Rabu, 11 September 2013 / 07:09 WIB
Oegroseno larang polisi patroli malam seorang diri
ILUSTRASI. Biar Lolos Gelombang 27 Prakerja, Hindari Hal-Hal Ini saat Daftar Seleksi .


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Kapolri Komjen Pol Oegroseno meminta anggota polisi yang berpatroli, terutama malam hari tidak seorang diri.

"Sebaiknya paling tidak dua orang saat berpatroli, jangan sampai kurang, kalau bisa lebih," ujar Oegroseno dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa (10/9/2013).

Menurut mantan Kapolda Sumatera Utara dan mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu, perintah agar anggota polisi lebih hati-hati dalam berpatroli sudah diterapkan sejak terjadi beberapa kali penembakan di Tangerang Selatan.

Pada bagian lain, Oegro mengatakan, walaupun teror sudah terjadi lima kali sejak 27 Juli, dan telas menewaskan empat orang, anggota polisi tidak boleh takut. "Harus tetap mengenakan seragam saat bertugas," kata Oegro menyikapi tindakan teror penembakan Bripka Sukardi, Anggota Polisi Air Mabes Polri di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013).

Orang nomor dua di lingkungan Polri ini pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada. "Sejauh ini, Jakarta masih kondusif. Tapi saya imbau masyarakat agar tetap waspada," katanya.

Sebelum penembakan Bripka Sukardi pada pukul 22.30 WIB, tadi malam, sudah terjadi penembakan di empat lokasi, semuanya di Kabupaten Tangerang Selatan, Banten.

Tanggal 27 Juli, subuh, Aipda Patah Saktiyono ditembak pelaku tak dikenal di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Anggota Satlanta Polres Metro Jakarta Pusat itu mengalami luka serius, namun nyawanya selamat.

Sepuluh hari kemudian, 7 Agustus, atau sehari sebelum Lebaran, Aiptu Dwiyatna ditembak di bagian kepala. Dwiyatya tewas tak lama dari kejadian, karena polisi menembus kepalanya.

Kemudian pada malam hari peringatan Proklamasi, Jumat (16/8/2013) malam. Malam itu, sekitar pukul 21.50 WIB, dua pengendara motor menembak Aiptu Kushendratmo saat melintas di depan Masjid Raya Pondok Aren, di Jalan Graha Raya.

Ketika itu, Bripka Ahmad Maulana, teman sekantor Aiptu Kus di Polsek Pondok Aren, tengah melintas di belakang. Ia menyetir mobil yang mengangkut empat anggota reserse Polsek Pondok Aren.

Maulana sempat mengejar pelaku dengan menembakkan mobilnya, namun pelaku yang berkendara motor sempat orang, kemudian bangkit dan menembak bagian kepala Maulana. Waktu itu, Mauala  baru saja keluar dari mobil yang terperosok ke luar jalan, saat hilang kendali mengejar pelaku. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×